Nama Sandiaga Uno banyak disebut akan masuk ke Kabinet Joko Widodo -- Ma'ruf Amin. Mantan Cawapres itu konon akan diplot sebagai menteri BUMN.
Isu itu kian kencang setelah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menemui Presiden Jokowi, setelah sebelumnya bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Prabowo lalu bersafari politik untuk "meminta izin" ketua-ketua umum partai pengusung Jokowi-Ma'ruf.
Masuknya Gerindra ke kabinet mendatang suatu keniscayaan jika melihat konstelasi politik saat ini. Jokowi membutuhkan kabinet yang kuat untuk melanjutkan program kerja yang sudah dimulai sejak 5 tahun lalu.
Tetapi spekulasi masuknya Sandiaga sama sekali tidak didukung realita politik kekinian. Sebab berulang-kali mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu menyatakan ketidaksediaanya masuk kabinet. Â Â Â
Jika pun karena ada hal luar biasa atau perintah langsung dari Prabowo yang memaksa , Sandiaga juga tidak akan duduk di kursi menteri BUMN. Mengapa? Sebab kursi empuk itu, bersama kursi menteri Dalam Negeri, sudah menjadi jatah PDIP. Meski selalu disangkal, namun keberadaan ratusan BUMN tetap tidak bisa steril dari kepentingan partai penguasa.
Tokoh tenar lain yang tidak akan masuk kabinet adalah Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Alasan utamanya adalah untuk menghindari timbulnya gejolak politik, bukan saja dari eksternal, namun juga internal kabinet.
Untuk Ahok, masih ada tambahan argumen yakni penugasan yang diberikan Megawati. Sebagai kader PDIP, masuk-tidaknya Ahok sangat tergantung dari Megawati. Padahal saat ini Ahok tengah mendapat penugasan khusus dari partai untuk "menggarap" Nusa Tenggara Timur yang kini dikuasai kader Nasdem.
Bagaimana dengan Grace Natalie. Banyak catatan politik Ketua Umum PSI itu yang bersebrangan dengan PDIP dan partai pendukung Jokowi lainnya, terutama PPP dan PKB. Isu Islam yang sering dicuatkan Grace dan teman-temannya cukup "mengganggu" basis konstituen PPP dan PKB.
Jika pun Jokowi ingin "berbalas budi" atas dukungan PSI, kemungkinan Grace akan diplot untuk menduduki posisi di luar kabinet, semisal kepala unit kerja presiden bidang sosial politik.
Salah satu penyebab mengapa Jokowi tidak juga mengumumkan kabinetnya, padahal disebut sudah final, diduga karena Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Nama putra sulung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono(AHY) itu sempat terlempar setelah  Gerindra mengisyaratkan bergabung.