Sebagian dari mereka menganggap persoalan yang ada saat ini juga menjadi bagian yang kelak akan dihadapi. Mereka "tidak tega" kakak-kakaknya berjuang sendiri.
Jadi, mari kita sebagai orang dewasa, termasuk aparat negara, bersikap lebih bijak. Sambil memberikan pemahaman yang utuh kepada mereka, terutama mengingatkan tugas utamanya, kita pun memiliki kewajiban untuk menciptakan situasi yang kondusif dengan tidak membuat kebijakan, menciptakan narasi-narasi, yang melukai mereka.
Bukankah jika para wakil rakyat tidak "mengorupsi agenda reformasi" peristiwa itu tidak akan terjadi? (Meski masih membutuhkan alas argumen yang kuat) bukankah andai di rumah dan sekolah baik-baik saja, siswa tidak akan ikut-ikutan mencari "hiburan" di luar?
Jangan mudah memberikan  stigma buruk pada pelajar yang demo. Sebab kelak mereka yang akan menggantikan tugas kakak-kakaknya, menggantikan orang dewasa, menggantikan kita mengisi dan mengawal reformasi, mengawal tujuan berbangsa dan bernegara.
Kepada para pelajar sekolah menengah, cukup sudah aksi kalian. Kami bangga padamu, tapi jangan diulang apa telah yang kalian lakukan kemarin hingga tadi malam. Â Â
Salam @yb
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H