Dalam buku Konflik dan Integrasi TNI AD, Kivlan menuturkan, di tahun 1985 Wiranto menggagalkan promosi dirinya menjadi komandan batalyon sehingga batal menyandang pangkal kolonel. Meski demikian, Kivlan bersama Prabowo Subianto tetap ikut mengusulkan Wiranto menjadi ajudan Presiden Soeharto. Â
Tetapi dalam perjalanannya kemudian, Kivlan menuding Wiranto tidak tahu terima kasih itu. Di akhir tahun 1998, tepatnya setelah Presiden Soeharto lengser, Kivlan dicopot dari jabatan Kas Kostrad dan dimutasi ke Mabes TNI.
"Saya mengamankan Jakarta tapi dicopot dan dianggap kudeta," ujar Kivlan.
Kini ketika Kivlan tersandung masalah hukum di wilayah sipil baik ketika dikaitkan dengan isu makar maupun perencanaan pembunuhan, Wiranto pun enggan membantu. Â
Sampai di manakah akhir perseteruan dua mantan jenderal ini? Sulit diduga karena sudah terpapar berbagai kepentingan, termasuk politik.
Salam @yb