Alasan ini didasarkan pada pernyataan-pernyataan kubu petahana yang sepertinya tengah berusaha mengaitkan Prabowo dengan "kebobrokan" Orde Baru. Penilaian Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Ahmad Basarah jika guru korupsi di Indonesia adalah Soeharto, mantan mertua Prabowo, hanyalah salah satu contoh upaya mengingatkan publik akan keburukan Orde Baru.
Sepertinya ada yang berharap aksi penyitaan buku di Padang menjadi etalase Orde Baru dan titik mula kemarahan publik yang kemudian mengkristal menjadi gerakan penolakan terhadap kembalinya rezim militeristik tersebut. Jika benar demikian, lalu siapa yang diuntungkan?
Ketiga, hanya kegiatan rutin untuk mencegah digunakannya buku-buku tersebut untuk mendiskreditkan pihak-pihak yang tengah terlibat dalam kontestasi pilpres maupun pemilu.
Salam @yb
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H