Mohon pencerahannya. Jika itu melanggar etika, yang berarti berdosa kepada Kompasiana, aku tentu akan mencari solusi terbaiknya. Tetapi jika tidak ada yang aku langgar dan hal itu wajar-wajar saja, aku berterima kasih sekali. Minimal aku jadi lebih bersemangat  menernak tulisan. Tetapi aku pastikan, tulisan akan terlebih dulu diposting di Kompasiana, sebelum dinarasikan di  Youtube dengan interval waktu sekitar 1-2 jam (takut diambil duluan sama Youtuber lain yang gesit dan rajin).
Terima kasih kepada teman-teman yang mau urun pendapat.
Pada kesempatan ini, izinkan aku memohon maaf jika aku jarang memberi vote, meski tetap rajin berkunjung ke lapak teman-teman. Aku memang sengaja hanya mau meninggalkan jejak pada tulisan yang aku sukai dan menurutku memiliki nilai tambah entah menghibur, menambah wawasan atau menularkan gagasan kreatif.
Jika aku memberi vote menarik pada tulisan yang menurutku tidak menarik, itu artinya aku tengah menghancurkan bibit penulis yang mestinya bisa lebih bagus- bisa lebih kreatif, tetapi mandeg di situ-situ saja karena sudah terbuai sanjungan. Terkait hal ini aku tidak mau berdebat karena memang sangat subjektif.
Sebab aku pun (jujur) tidak menuntut teman-teman selalu memberi vote pada tulisanku. Bahkan beberapa Kompasianers pernah aku sarankan untuk tidak memberi vote pada tulisanku yang kontroversial- terlebih ketika dianggap menyerang salah satu pihak, karena akan berimbas pada citra akunnya. Padahal aku paling rajin memberi vote pada tulisan mereka yang memang gurih dan renyah (sesuatu yang aku tidak kuasai). Â
Apakah aku tidak butuh vote? Jika ada pelukis yang menolak membuat atau melukis pesanan, bukan berarti dia tidak butuh uang. Tetapi apresiasi lebih dari uang. Jika memang suka dan menghargai karyanya, belilah lukisan yang sudah ada, yang dibuat berdasarkan ilham, kepekaan dan pergumulan batin si pelukis, bukan merendahkannya dengan menjadikannya (sekedar) tukang gambar. Â
Apa pun itu, terima kasih atas kebersamaannya selama setahun terakhir, teriring harapan akan terjalin lebih erat di tahun 2019 yang tinggal 3 hari lagi. Engkau temanku, dan akan tetap menjadi temanku, meski rasa tak lagi bertaut, eh salah ding, meski selera kita mungkin berbeda (kalimat terakhir khusus untuk seseorang). Â
Salam hangat @yb