Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ketika Jokowi Dikelilingi Jenderal-jenderal Muda

22 November 2018   15:50 Diperbarui: 22 November 2018   16:47 1622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa. Foto: KOMPAS.com/Fabian Januarius Kuwado

Presiden Joko Widodo kini lebih leluasa bergerak menjelang Pilpres 2019 karena dikelilingi jenderal-jenderal muda. Setelah Jenderal TNI Andika Perkasa memangku jabatan Kepala Staf Angkatan Darat maka Panglima dan semua Kepala Staf TNI hingga Kapolri berasal dari Angkatan 85-87.

Presiden Jokowi dikenal cukup berani mempromosikan jenderal muda untuk menduduki jabatan strategis. Bahkan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian melompati 4 angkatan. Demikian juga dengan Andika yang "menyingkirkan" 3 angkatan di atasnya.

Secara politik, keberadaan jenderal-jenderal muda merupakan strategi brilian karena hingga tahun 2020, tidak akan muncul isu-isu suksesi di lingkungan TNI maupun Polri sehingga Jokowi lebih tenang menghadapi Pilpres 2019.

Terlebih jenderal-jendaral itu mampu meredam potensi konflik dari "angkatan tua" yang dilompatinya. Setidaknya sampai saat ini tidak ada isu-isu terkait polarisasi atau kubu-kubuan di tubuh tiga matra TNI maupun kepolisian.

Berikut profil jenderal-jenderal muda di sekeliling Presiden Jokowi :

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto

Pria kelahiran Malang, 8 November 1963 ini sebelumnya menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) sejak 18 Januari 2017. Lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1986 memulai kariernya sebagai pilot TNI Angkatan Udara di Skadron 4 Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur. Ia banyak menghabiskan waktunya di Skadron 4 Malang hingga menjabat Komandan Flight Ops A Flightlat Skuadron Udara 32 Wing 2. Hadi kemudian menjabat Komandan Lanud Adi Sumarmo, Solo, Jawa Tengah, pada 2010-2011. Hadi Tjahjanto pensiun November 2021.  

KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa

Pria yang lahir di Bandung, 21 Desember 1964 ini merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1987. Memulai karir militernya di Kopassus, Andika kini resmi memangku jabatan sebagai orang nomor satu di kesatuan Angkatan Darat.

Tanda-tanda Andika akan dipromosikan sebagai KSAD mulai tercium ketika menantu Jenderal (Purn) Hendropriyono ini melepas jabatan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) yang sudah disandangnya sejak 2 hari pelantikan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, tahun 2014.

Setelah itu karir Andika melesat kencang. Sebab selepas dari Paspampres Andika diserahi tanggung jawab sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura sejak 30 Mei 2016. Andika menyandang bintang 3 di pundak pada 15 Januari 2018 setelah menjabat Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI-AD (Dankodiklatad). Enam bulan kemudian, tepatnya 23 Juli 2018, Andika dilantik menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis TNI AD (Pangkostrad).

Posisi ini kian membuka peluangnya menjadi KSAD menggantikan Jenderal Mulyono yang akan pensiuan Januari 2018 mendatang. Andika pun sukses "menyingkirkan" pesaing beratnya  Letnan Jenderal Doni Monardo, Akmil Angkatan 1985 yang kini menjabat Sekretaris Jenderal Dewan Pertahanan Nasional dan Letnan Jenderal TNI Muhammad Herindra, Akmil 87 yang kini menjabat sebagai Perwira Staf Ahli Tingkat III Bidang Hubungan Internasional Panglima TNI. Seperti juga Andika, Herindra memiliki pengalaman yang cukup matang karena pernah menjadi Danjen Kopassus dan Pangdam III/Siliwangi.

KSAL Laksamana TNI Siwi Sukma Adji

Pria kelahiran Cimahi Jawa Barat, 14 Mei 1962 ini menjadi jenderal "paling tua" di sekeliling Presiden Jokowi. Namun demikian Laksamana TNI Siwi Sukma Adji masih memiliki masa bakti hingga Mei 2020.

Siwi Sukma Adji merupakan alumni Akademi Angkatan Laut angkatan 30 yang lulus pada tahun 1985. Siwi Sukma Adji memulai kariernya sebagai perwira bahari di Kapal Perang Indonesia OWA-354 dan dilanjutkan menjabat Kepala Departemen Operasi Kapal Perang Indonesia Untung Suropati-372. Ia sempat beberapa kali mengomandoi Kapal Perang Indonesia, yakni KRI STS-376 dan KRI Nala. Siwi juga pernah menjabat sebagai Komandan Pelabuhan TNI Angkatan Laut Pontianak dan Komandan Komando Armada TNI AL Bagian Timur. Saat meraih dua bintang di pundaknya, Siwi dipercaya untuk menjabat Panglima Komando Armada TNI AL Bagian Barat (Koarmabar). Setelah itu, Siwi menduduki jabatan Asisten Perencanaan Umum Panglima TNI. Sebelum menjadi KSAL Siwi adalah Komandan Jenderal Akademi TNI.

KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna

Lahir di Cicalengka, Bandung, 10 Juni 1962. Jebolan Akademi TNI Angkatan Udara tahun 1986 ini memulai kariernya sebagai Penerbang Tempur F-5 Tiger hingga puncak jabatan sebagai Komandan Skuadron Udara 14, di Lanud Iswahyudi. Pada tahun 2001, Yuyu meraih Badge 2000 jam terbang dengan pesawat F-5 Tiger II.

Sederet kabatan mentereng di lingkungan Angkutan Udara pernah didudukinya. Dari mulai Panglima Kohanudnas, Pangkoopsau I, hingga Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara,

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian

Pria kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, 26 Oktober 1964 ini menjadi satu-satunya jenderal non Jawa yang saat ini memegang komando tertinggi di lingkungannya. Karir Jenderal Tito juga paling cepat mencapai puncak dibanding  jenderal lainnya.

Saat diangkat menjadi Kapolri oleh Presiden Jokowi pada tanggal 13 Juli 2016, Tito bukan saja menjadi lulusan Akpol  angkatan 1987 pertama yang menyandang bintang empat, namun juga melompati setidaknya 4 angkatan di atasnya yakni Angktan 83-86.

Jika mulus, Tito akan memangku jabatan Kapolri hingga 2022 sehingga jenderal baru Angkatan 88, bahkan Angkatan 89 juga harus mengubur mimpinya menjadi orang nomor satu di Polri karena sisa masa dinasnya tinggal 1-2 tahun saat Tito pensiun.

Keputusan Jokowi mengangkat Tito sebagai Kapolri merupakan "perjudian" karena "melawan" kehendak PDIP dan riskan terhadap gejolak internal Polri mengingat saat itu banyak jenderal-jenderal senior Angkatan 83-86 yang masih aktif.      

Kita berharap dengan naiknyajenderal muda nan cemerlang ini, terutama kepada KSAD yang baru Jenderal Andika, mampu menjaga keamanan dan ketertiban, serta mengawal proses demokrasi bertajuk Pemilu dan Pilpres 2019 tanpa harus menceburkan diri di dalamnya.

Netralitas TNI dan Polri adalah kunci kesuksesan hajat demokrasi yang bersih, jujur dan bermartabat.

Selamat bertugas, Jenderal!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun