Kubu lawan yang gemar memainkan isu agama, kini mendapat amunisi baru untuk menyerang Jokowi. Nama Jokowi pun ikut terbawa-bawa dalam protes dan pelaporan ke polisi terhadap PSI.
Benarkah hal itu disengaja oleh PSI? Hanya Grace dan para pengurus PSI yang tahu. Tetapi jika melihat peta kekuatan politik saat ini, sangat sangat terbuka ini bagian dari kebijakan PSI. Sebab meski mendukung Jokowi- yang dipanggil Grace dengan sebutan bro (brother), PSI belum tentu mendapat limpahan suara pendukungnya. Sebab ada PDIP yang bukan saja merupakan partainya Jokowi, namun juga memiliki basis sama yakni nasionalis-sekuler.
Artinya, jika PSI hanya mengekor pada Jokowi, tanpa menciptakan "ombak", maka suara kaum nasionalis-sekuler tetap menjadi milik PDIP. Dengan tampil lebih berani dan "menyerang", ada kemungkinan PSI akan mendapat cipratan suara pemilih nasionalis-sekuler yang menilai PDIP kurang keras menyuarakan perlawanan terhadap kelompok atau partai politik berbasis agama.
Lontaran penolakan terhadap perda berbasis agama juga menguntungkan PSI karena mendapat publikasi gratis. Setidaknya dalam seminggu terakhir nama PSI bergema hingga ke pelosok negeri.
Salam @yb