Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Demi AHY, SBY Akhirnya Kibarkan Bendera Putih

10 Agustus 2018   20:49 Diperbarui: 14 Agustus 2018   07:14 2037
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegagalan SBY membujuk PKB dan PPP, kemungkinan membuatnya goyah. Keyakinan akan kepiawaiannya meracik strategi dan meyakinkan pihak lain, ternoda. Terlebih sebelumnya, seperti pengakuan SBY meski sulit dipercaya,  dirinya gagal mencapai kesepakatan dengan Jokowi padahal sudah melabukan lobi intensif selama setahun.

Mengapa sulit dipercaya? Sebab sangat mungkin pernyataan tersebut memiliki tujuan lain seperti memancing kemarahan Megawati karena diam-diam Jokowi membangun komunikasi dengan SBY.    

Kedua, SBY merasa sudah bisa "mengendalikan" Prabowo yang sebenarnya hanya dijadikan second choice. Sambil terus merayu partai lain- hal ini dibantah keras kader-kader Demokrat, SBY memasang AHY kepada Prabowo.

Sialnya, Prabowo pun tampak seperti mengamini sehingga SBY tidak melakukan antisipasi. Jika saja SBY sudah memiliki antisipasi, keputusan Prabowo menggandeng Sandiaga tentu tidak sampai menimbulkan kegemparan hebat di tubuh Demokrat.

Sekali lagi, SBY terpukul ketika salah membaca langkah politik Prabowo .

Ketiga, dua pukulan beruntun itu akhirnya menyudahi "ego" SBY. Tidak ada pilihan lain bagi SBY kecuali membiarkan Pilpres 2019 tanpa cawe-cawe dirinya. Namun masih ada AHY yang harus diselamatkan karir politiknya. Jika Demokrat hanya menjadi penonton, seperti pilpres sebelumnya, tentu akan menurunkan daya tawar AHY, bahkan mungkin elektabilitasnya.

Bagaimanapun perhatian masyarakat tengah tersedot ke pilpres sehingga kegiatan apa pun yang akan dilakukan AHY, jika tidak berhubungan dengan pilpres, tidak akan mendapat tempat.

Dengan bergabung ke salah satu kubu, AHY akan memiliki kegiatan yang berhubungan dengan pilpres dan harapan kelak bisa masuk ke kabinet sambil menunggu gelaran pilpres berikutnya. Demi AHY, akhirnya SBY menandatangani dukungan untuk Prabowo -- Sandiaga, meski tanpa senyum.

Mengapa ke Prabowo, bukan Jokowi?      

Salam @yb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun