Ketiga, pernyataan-pernyataan keras Gatot selama menjadi Panglima TNI sering menjadi kontroversi, bukan hanya di dalam negeri namun juga luar negeri. salah satu contohnya terkait proxy war dan pengungsi Tiongkok.
Elektabilitas rendah dengan resistensi tinggi tentu tidak menarik bagi partai-partai politik yang menginginkan kemenangan pada sebuah kontestasi demokrasi elektoral. Terlebih bagi kubu oposisi yang harus melawan kelebihan yang dimiliki petahana yakni elektabilitas tinggi, banyaknya partai pendukung serta relawan.
Jalan terbaik bagi  Jenderal Gatot adalah bergabung ke salah satu kubu. Sebab "masa keemasannya" sudah hampir lewat dan jika tidak mendapat posisi usai gelaran Pemilu dan Pilpres 2019, namanya mungkin tenggelam karena akan muncul-muncul tokoh-tokoh baru yang juga memiliki bintang di pundak.
Salam @yb
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H