Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Menakar Peluang Jenderal Gatot Usai SBY Pupus Langkahnya

1 Agustus 2018   12:20 Diperbarui: 1 Agustus 2018   12:53 1149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga, pernyataan-pernyataan keras Gatot selama menjadi Panglima TNI sering menjadi kontroversi, bukan hanya di dalam negeri namun juga luar negeri. salah satu contohnya terkait proxy war dan pengungsi Tiongkok.

Elektabilitas rendah dengan resistensi tinggi tentu tidak menarik bagi partai-partai politik yang menginginkan kemenangan pada sebuah kontestasi demokrasi elektoral. Terlebih bagi kubu oposisi yang harus melawan kelebihan yang dimiliki petahana yakni elektabilitas tinggi, banyaknya partai pendukung serta relawan.

Jalan terbaik bagi  Jenderal Gatot adalah bergabung ke salah satu kubu. Sebab "masa keemasannya" sudah hampir lewat dan jika tidak mendapat posisi usai gelaran Pemilu dan Pilpres 2019, namanya mungkin tenggelam karena akan muncul-muncul tokoh-tokoh baru yang juga memiliki bintang di pundak.

Salam @yb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun