Jika benar GNPF Ulama hanya perpanjangan tangan PKS, terutama terkait hasil ijtima ulama kemarin, Â tentu sangat disayangkan. Sebab sama saja dengan mendegradasikan posisi Rizieq sebagai ikon ulama oposisi, sebagaimana halnya Prabowo menjadi ikon partai-partai oposisi.
Posisi Rizieq kian terdegradasi  jika kemudian Koalisi Keumatan plus Demokrat namun minus PKS, tidak patuh, bahkan menolak hasil itjima ulama.  Sudahkah hal itu dijadikan pertimbangan oleh peserta itjima ulama sebelum mengeluarkan "fatwa"?
Tentu sangat disayangkan jika nantinya hasil itjima ulama malah menjadi sumber "perpecahan" di antara Koalisi Keumatan karena ada pihak-pihak yang menunggani.Â
Andai itu terjadi, Rizieq harus kembali merombak kepengurusan dan peran GNPF Ulama yang merupakan nama baru dari GNPF MUI, sehingga benar-benar menyuarakan kepentingan umat, bukan segelintir politisi.
Salam @yb
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H