Artinya, Jokowi kini justru harus bisa menenangkan dan meyakinkan para pendukungnya jika langkahnya merangkul kubu lawan, sebagai strategi politik untuk kepentingan yang lebih besar yakni persatuan nasional, bukan semata kepentingan Pilpres 2019. Sebab tanpa "memaafkan" Rizieq pun Jokowi tidak akan kesulitan mempertahankan kekuasaannya dan memenangkan Pilpres 2019. Sebaliknya, sekalipun menggelar karpet merah untuk menyambut kepulangan Rizieq, Jokowi tetap tidak akan mendapat limpahan suara kubu Islam puritan. Banyak di antara "pendukung" Rizieq yang hanya mendompleng ketenaran dan fanatisme pengikutnya untuk mendiskreditkan Jokowi. Â
Akankah hal itu dipahami kubu nasionalis, utamanya pendukung Ahok? Masih memerlukan waktu, kajian lebih mendalam dan mementum politik untuk menyimpulkannya. Tetapi yang sudah pasti, kini Jokowi tengah menapak jalan yang lebih terjal dari sebelumnya. Jika berhasil, Jokowi akan sejajar dengan para negarawan terdahulu.
Salam @yb
Tulisan terkait :Mana Lebih Baik, Menangkap atau Berdamai dengan Habib Rizieq?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H