Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Butuh Jenderal "Blakasuta"

29 September 2017   12:53 Diperbarui: 29 September 2017   13:03 12288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Presiden Jokowi juga membutuhkan Gatot sebagai jangkar dalam menjaga hubungan dengan umat Islam di tengah kampanye hitam yang dilontarkan kelompok "oposisi". Elektabilitas Jokowi tidak akan terpengaruh dengan isu PKI karena isu itu sudah ditabuh sejak pencalonannya sebagai gubernur DKI Jakarta hingga Pilpres 2014. Tetapi Jokowi gamang ketika "ditembak" dengan isu-isu Islam terkait kebijakan, bukan pribadinya. Saat ini dari kubu Istana, praktis hanya Gatot yang masih diterima di kalangan Islam "garis keras".    

Tidak salah juga andai menganggap manuver Gatot sebagai bagian untuk memastikan dirinya memiliki posisi tawar paska lengser dari kursi Panglima TNI. Namun Gatot bukan sedang berpolitik. Hal semacam itu sangat lumrah dan manusiawi. Siapa pun dia, tentu ingin memastikan apa yang akan dilakukan dan bagaimana kelak posisi dirinya setelah tidak lagi memangku jabatan. Gatot tidak akan mundur dengan upayanya meski dijepit 4 Jenderal sekalipun. Jika hal demikian dianggap berpolitik, maka benar kata Jenderal Gatot; jangankan nonton film Pengkhianatan G30S/PKI, orang kawin saja bisa dipolitisasi.

Apakah mungkin Jenderal Gatot menjadi calon Wakil Presiden mendampingi Jokowi? Tetaplah di Kompasiana karena akan ada ulasan dari sudut pandang berbeda.

Salam @yb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun