Presiden Jokowi juga membutuhkan Gatot sebagai jangkar dalam menjaga hubungan dengan umat Islam di tengah kampanye hitam yang dilontarkan kelompok "oposisi". Elektabilitas Jokowi tidak akan terpengaruh dengan isu PKI karena isu itu sudah ditabuh sejak pencalonannya sebagai gubernur DKI Jakarta hingga Pilpres 2014. Tetapi Jokowi gamang ketika "ditembak" dengan isu-isu Islam terkait kebijakan, bukan pribadinya. Saat ini dari kubu Istana, praktis hanya Gatot yang masih diterima di kalangan Islam "garis keras". Â Â
Tidak salah juga andai menganggap manuver Gatot sebagai bagian untuk memastikan dirinya memiliki posisi tawar paska lengser dari kursi Panglima TNI. Namun Gatot bukan sedang berpolitik. Hal semacam itu sangat lumrah dan manusiawi. Siapa pun dia, tentu ingin memastikan apa yang akan dilakukan dan bagaimana kelak posisi dirinya setelah tidak lagi memangku jabatan. Gatot tidak akan mundur dengan upayanya meski dijepit 4 Jenderal sekalipun. Jika hal demikian dianggap berpolitik, maka benar kata Jenderal Gatot; jangankan nonton film Pengkhianatan G30S/PKI, orang kawin saja bisa dipolitisasi.
Apakah mungkin Jenderal Gatot menjadi calon Wakil Presiden mendampingi Jokowi? Tetaplah di Kompasiana karena akan ada ulasan dari sudut pandang berbeda.
Salam @yb
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H