Mestinya Nusron Wahid menggunakan nama Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari Guntur Soekarnoputri sebagai sandaran joke sehingga memiliki “gizi”. Kemunculan anggota Fraksi PDIP DPR RI itucukup mengejutkan dan berpotensi merusak elektabilitas semua bakal calon yang namanya sudah sejak lama berkibar. Puti berpotensi menggerus suara pemilih Muslim yang mendukung Deddy Mizwar, suara pemilih Sunda kolot yang menjadi penopang Dedi Mulyadi, dan Puti juga bisa mengobrak-abrik suara kelompok urban yang selama ini cenderung berpihak pada Ridwan Kamil.
Puti yang sering tampil dengan wajah islami, tidak akan kesulitan menerobos basis pemilih Muslim moderat dan tradisional. Kehidupan pribadi Puti juga jauh dari isu miring. Nama Guntur di belakangnya, menjadi jaminan Puti akan mudah diterima di kalangan nasionalis tua. Bukan rahasia lagi, sudah sejak lama Guntur diharapkan tampil dalam pentas politik mewakili trah Soekarno. Dengan usianya yang masih muda, Puti - kelahiran 26 Juni 1971, tentu bisa lebih luwes dibanding Susi ketika berhadapan dengan kelompok pemilih muda perkotaan.
Semoga ke depan Nusron Wahid bisa memproduksi guyonan yang lebih segar dan memiliki nilai edukatif.
Salam @yb
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H