Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Guyonan Tidak Lucu Nusron Wahid

10 Juni 2017   13:58 Diperbarui: 17 Juni 2017   20:36 7532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nusron Wahid memberikan keterangan kepada wartawan. Foto: KOMPAS.com

Mestinya Nusron Wahid menggunakan nama Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari Guntur Soekarnoputri sebagai sandaran joke sehingga memiliki “gizi”. Kemunculan anggota Fraksi PDIP DPR RI itucukup mengejutkan dan berpotensi merusak elektabilitas semua bakal calon yang namanya sudah sejak lama berkibar. Puti berpotensi menggerus suara pemilih Muslim yang mendukung Deddy Mizwar, suara pemilih Sunda kolot yang menjadi penopang Dedi Mulyadi, dan Puti juga bisa mengobrak-abrik suara kelompok urban yang selama ini cenderung berpihak pada Ridwan Kamil.

Puti yang sering tampil dengan wajah islami, tidak akan kesulitan menerobos basis pemilih Muslim moderat dan tradisional. Kehidupan pribadi Puti juga jauh dari isu miring. Nama Guntur di belakangnya, menjadi jaminan Puti akan mudah diterima di kalangan nasionalis tua. Bukan rahasia lagi, sudah sejak lama Guntur diharapkan tampil dalam pentas politik mewakili trah Soekarno. Dengan usianya yang masih muda, Puti - kelahiran 26 Juni 1971, tentu bisa lebih luwes dibanding Susi ketika berhadapan dengan kelompok pemilih muda perkotaan.

Semoga ke depan Nusron Wahid bisa memproduksi guyonan yang lebih segar dan memiliki nilai edukatif.

Salam @yb

       

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun