Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Politik Liar Ahok Versus Revolusi Putih Rizieq Shihab

23 Mei 2017   14:25 Diperbarui: 23 Mei 2017   17:38 7670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Apa yang dimaksud dengan revolusi putih ala Rizieq Shihab? Revolusi (politik) adalah perubahan ketatanegaraan (pemerintah atau keadaan sosial) dengan jalan kekerasan. Meski bisa saja revolusi berlangsung damai, tetapi secara umum revolusi dibarengi dengan kekerasan karena adanya pemaksaan kehendak di luar jalur konstitusi. Sementara kata “putih” diidentikkan sebagai umat Islam- mengacu pada warna pakaian yang dikenakan selama menggelar demo berseri beberapa waktu lalu.

Dengan pemahaman itu, maka revolusi putih yang didengungkan Rizieq Shihab adalah revolusi umat Islam untuk menurunkan pemerintahan Jokowi.  Pertanyaannya, umat Islam mana yang akan diajak Rizieq untuk menggelar revolusi? Terlalu naif jika Rizieq berpikir seluruh umat Islam akan mengikuti seruannya.

Rizieq Shihab bukanlah pemimpin umat Islam seluruh Indonesia. Suara Rizieq hanya didengar dan dipatuhi di kalangan ormas tertentu, terutama FPI. Ormas Islam lain seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Al Irsyad, Persis, bahkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), belum tentu mau mendengar, apalagi mengikuti, seruannya. Demo akbar bertajuk Bela Islam 212 bukan tolok-ukur kebesaran seorang Rizieq Shihab. Ada banyak tokoh Islam yang terlibat dan tidak saling berkaitan secara organisasi. Massa yang datang berasal dari lintas ormas, lintas mazhab, dan lintas pesantren. Banyak di antara mereka yang rela bertahan di bawah guyuran hujan deras karena “dibakar” rasa sakit hati, bukan karena Habib Rizieq!.

Pernyataan Rizeq Shihab tentang revolusi putih akan menjadi amusi pembenar bagi kelompok yang selama ini memang “memusuhi” Islam. Ancaman itu juga bisa menjadi tiket gratis bagi pemerintah untuk “menggebuk” FPI sebagaimana dilakukan terhadap HTI. Pernyataan itu terlihat konyol manakala disandingkan dengan keputusan Ahok yang justru menerima putusan 2 tahun kurungan penjara meski Ahok juga meyakini dirinya korban kriminalisasi.

Lalu apa yang harus dilakukan Rizieq Shihab? Tidak ada cara lain, kecuali pulang dan ikuti proses hukum. Buktikan jika chat itu hanya rekayasa. Mestinya sejak awal Rizieq paham mengapa dirinya begitu leluasa meninggalkan Indonesia. Mengapa pihak kepolisian tidak mau menetapkan dirinya sebagai tersangka dalam kasus ini sehingga bisa menerbitkan red notice. Alangkah naifnya ketika Rizieq dan para penasehat hukumnya tidak mempertimbangkan motif pembiaran dirinya keluyuran di luar negeri.

Salam @yb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun