Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Masjid KH Hasyim Asy'ari Diresmikan, Matur Nuwun Pak Jokowi

15 April 2017   15:16 Diperbarui: 16 April 2017   20:00 1984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peresmian Masjid Hasyim Asy'ari di Daan Mogot, Jakarta Barat, dimajukan sehari, dari sebelumnya dijadwalkan Minggu (16/4) menjadi Sabtu (15/4). Sesuatu yang wajar jika tidak ada saja tidak ada keterkaitan dengan DKI Jakrta pilkada putaran kedua. Terlebih menurut Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono perubahan jadwal tersebut untuk menyesuaikan dengan agenda kerja Presiden Joko Widodo.

Seperti diketahui, selama ini pembangunan Masjid Raya Jakarta- demikian sebutan lain Masjid KH Hasyim Asy’ari, dijadikan positive campaign- sekedar untuk tidak menyebut pencitraan, Gubernur DKI Jakarta (non aktif) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), kepada umat islam. Masjid yang dibangun atas prakarsa Jokowi saat menjabat sebagai Gubernur DKI dan dilanjutkan oleh Ahok sering dijadikan simbol keberpihakan Ahok terhadap umat Muslim.

Presiden Jokowi meresmikan Masjid Raya didampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddindan Plt Gubernur DKI Jakarta. Jika mengikuti jadwal semula, tentu Ahok akan mendampingi Jokowi karena mulai sore ini sudah aktif kembali sebagai Gubernur Jakarta.

Terlepas alasan jadwal kegiatan Presiden, percepatan peresmian Masjid Raya patut diapresiasi. Jokowi tentu paham, jika peresmian masjid bersama Ahok dilakukan saat masa tenang jelang pencoblosan putaran kedua, pasti akan menimbulkan beragam spekulasi. Bahkan tidak mungkin menjadi senjata bagi lawan-lawannya untuk mendiskreditkan dengan tuduhan tidak netral.

Matur sembah nuwun, Pak Jokowi. Semoga Masjid KH Hasyim Asy’ari benar-benar bermanfaat bagi umat Islam, sebagai tempat ibadah, syiar dan juga pendidikan keagamaan, khususnya warga Jakarta. Tidak semestinya masjid dijadikan alat politik- untuk pencitraan maupun pendiskreditan, oleh siapapun.

Empat hari jelang hari pencoblosan, akan menjadi hari-hari yang panjang bagi Ahok-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno. Meski demikian, kita berharap kedua pasangan calon dan juga tim kampanyenya tidak melakukan hal-hal yang dapat mencederai proses demokrasi yang sempat memanaskan suhu politik nasional dengan isu-isu sensitif. Masa tenang sekarang ini hendaknya benar-benar dijadikan masa introspeksi terhadap janji-janji yang sudah diumbar selama masa kampanye.

Biarkan masyarakat Jakarta menenangkan diri dan pikiran sebelum menentukan pilihannya. Keterlibatan pihak luar, tidak akan memengaruhi pilihan masyarakat Jakarta. Sekeras apapun isu-isu yang betebaran, sekeji apapun fitnah yang disangkakan, tidak memberi efek siginifikan terhadap preferensi masyarakat Jakarta pada calon pemimpin yang akan mereka pilih. Untuk itu, provokasi, intimidasi, fitnah dan segala bentuk “kekerasan” lain melalui media-media online maupun selebaran gelap, yang dilakukan para pendukung dan simpatisan kedua paslon, mestinya juga disudahi karena tidak ada gunanya.   

salam @yb

sumber bacaan :  1. 2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun