Sdr. Nusron Wahid, Anda tentu paham tentang keindonesiaan. Namun keindonesiaan mana yang Anda maksud ketika mengaitkan penyerangan terhadap Andrew (yang motif dan peristiwanya belum jelas) dengan SARA?
Bukahkah menjadi Indonesia adalah menjadi (manusia) pribadi yang memiliki toleransi, saling menghargai, saling menghormati atas pendapat, keyakinan dan keberagaman? Atau Anda punya pendapat berbeda? Apakah menjadi Indonesia yang Anda maksud adalah memperbolehkan sekelompok akun anonim menyuarakan kebencian dan penghinaan pada orang lain yang berbeda pandangan dengan dirinya dan Ahok? Apakah menjadi Indonesia adalah membiarkan sekelompok orang mempertontonkan arogansi, mengumbar kekuatan massanya untuk menekan kelompok lainnya? Apakah menjadi Indonesia berarti selalu melindungi secara total kelompok minoritas dan membolehkan caci-maki serta penghinaan terhadap mayoritas?
Sebelum menutup surat terbuka ini, izinkan saya menyeru kepada Anda, untuk lebih berhati-hati dalam mengambil kesimpulan terhadap suatu persoalan yang terjadi di tengah masyarakat. Sebagai tokoh nasional, pemimpin organisasi massa dan juga pejabat publik, mestinya Anda memahami falsafah sabdo pandhito ratu, Ucapan Anda akan menjadi arah dan alat pembenar bagi orang-orang di sekitar Anda.
salam @yb . Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H