Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Surat Terbuka untuk Nusron Wahid; Keindonesiaan Mana yang Anda Maksud?

31 Agustus 2016   03:44 Diperbarui: 31 Agustus 2016   09:57 2991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sdr. Nusron Wahid, Anda tentu paham tentang keindonesiaan. Namun keindonesiaan mana yang Anda maksud ketika mengaitkan penyerangan terhadap Andrew (yang motif dan peristiwanya belum jelas) dengan SARA?

Bukahkah menjadi Indonesia adalah menjadi (manusia) pribadi yang memiliki toleransi, saling menghargai, saling menghormati atas pendapat, keyakinan dan keberagaman? Atau Anda punya pendapat berbeda? Apakah menjadi Indonesia yang Anda maksud adalah memperbolehkan sekelompok akun anonim menyuarakan kebencian dan penghinaan pada orang lain yang berbeda pandangan dengan dirinya dan Ahok? Apakah menjadi Indonesia adalah membiarkan sekelompok orang mempertontonkan arogansi, mengumbar kekuatan massanya untuk menekan kelompok lainnya? Apakah menjadi Indonesia berarti selalu melindungi secara total kelompok minoritas dan membolehkan caci-maki serta penghinaan terhadap mayoritas?

Sebelum menutup surat terbuka ini, izinkan saya menyeru kepada Anda, untuk lebih berhati-hati dalam mengambil kesimpulan terhadap suatu persoalan yang terjadi di tengah masyarakat. Sebagai tokoh nasional, pemimpin organisasi massa dan juga pejabat publik, mestinya Anda memahami falsafah sabdo pandhito ratu, Ucapan Anda akan menjadi arah dan alat pembenar bagi orang-orang di sekitar Anda.

salam @yb .    

sumber bacaan lainnya: 1, 2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun