Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Ant-Man and The Wasp: Quantumania, Perjalanan ke Dunia Kuantum yang Menyenangkan

16 Februari 2023   08:20 Diperbarui: 16 Februari 2023   17:41 971
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keputusan Disney & MCU memperbesar semestanya secara masif melalui cerita-cerita yang terkoneksi antara film dan series yang eksklusif ditayangkan di Disney+ menurut saya berhasil memberikan diferensiasi konten yang baik namun sayangnya belum menciptakan level excitement yang sama seperti yang sudah mereka bangun pada Infinity Saga yang dimulai sejak 2008 tersebut. Setidaknya excitement dalam mengikuti kepingan puzzle baru yang menyusun tema besar baru bernama Multiverse Saga belum benar-benar terasa.

Dengan fase 4 yang dominan diisi banyak film dan series dengan cerita layaknya standalone movie dan berisi pengenalan karakter baru, di mana hanya beberapa di antaranya yang bersinggungan langsung dengan tema besar Multiverse Saga, jelas menghadirkan respon yang mix baik dari fans maupun penonton kasual MCU.

Highoncinema.com
Highoncinema.com

Benar bahwa penonton mendapatkan sajian yang berbeda dan full fan service dari series semisal Wandavision, She-Hulk, Moon Knight dan film seperti Black Panther: Wakanda Forever dan Shang-Chi, namun hal tersebut tak benar-benar bisa memenuhi "kekosongan" yang ditinggalkan pasca Endgame. 

Teori fans yang liar disuarakan namun tak ada yang benar-benar terbukti membuat perang teori akhirnya juga menurun dan tak mendapatkan "peak moment" seperti yang pernah disuguhkan oleh Infinity Saga selama 10 tahun pengembangannya.

Radiotimes.com
Radiotimes.com

Praktis hanya Spider-Man: No Way Home yang menjadi film terakhir dengan perang teori dan bocoran adegan paling ramai dan seru untuk disimak bahkan ketika penonton sudah selesai menikmati filmnya di layar bioskop. Bahkan hal tersebut terus menggema hingga beberapa bulan ke depan. Berkebalikan dengan Doctor Strange: Multiverse of Madness yang perang teorinya tak seseru itu bahkan sejatinya isi filmnya tak pernah sampai kepada level "Madness" itu sendiri.

Hot.detik.com
Hot.detik.com

Maka harapan besar pun datang kepada Ant-Man yang pada film terbarunya mempunyai sub-judul Quantumania (mantap!) sebagai pembuka fase 5 MCU. 

Pertanyaannya, mampukah film ini mengembalikan level of excitement yang sama dari para fans dan penonton kasual? Mari kita bahas.

cnn.com
cnn.com

Dengan dua film Ant-Man sebelumnya yang ringan dan bergenre action dengan rom-com atau bahkan family movie sebagai selipannya, maka pada Quantumania harus diakui membawa sesuatu yang segar pada Ant-Man karena mengusung cerita yang jauh lebih serius dan lebih gelap melalui kemunculan calon lawan besar MCU selanjutnya, Kang The Conqueror.

Petualangan penuh warna di Quantum Realm atau Dunia Kuantum yang belum pernah diceritakan secara mendalam sebelumnya harus diakui cukup menarik untuk disimak meskipun pada beberapa bagian sering membingungkan saya pribadi karena karakter dan kondisi dunia kuantum tampak tak jauh berbeda dengan apa yang pernah ditampilkan pada Guardians of The Galaxy bahkan Star Wars. Bernuansa kosmik dengan karakter-karakter alien yang penuh keanehan.

Cinemablend.com
Cinemablend.com

Namun dunia yang penuh warna tersebut nyatanya berkebalikan dengan tone gelap yang diusung film ini. Ambisi Kang dalam menguasai garis waktu yang diperankan secara apik oleh Jonathan Major membuat dampak besar yang tak terlihat saat ini di mana senggolan multi semesta bisa terjadi kapan pun dalam waktu yang tak terlalu lama.

Kekuatan besar yang dimiliki Kang, sifat tak kenal ampun dan rasa kecewa akibat pengasingan dirinya di dunia tanpa garis waktu membuat sosok ini begitu eksplosif dan mengerikan untuk dihadapi oleh Scott Lang (Paul Rudd) seorang diri. Maka sangat masuk akal jika kelak karakter ini akan menjadi musuh utama The Avengers karena satu variannya saja sudah seberbahaya ini.

Hot.detik.com
Hot.detik.com

Namun walaupun lebih gelap dari film-film sebelumnya, Quantumania masih konsisten dalam menghadirkan kisah family relationship yang memang menjadi kekuatan film Ant-man di mana kali ini berfokus pada sosok Scott Lang dan anaknya, Cassie Lang (Kathryn Newton) yang telah beranjak remaja dengan segudang permasalahan remajanya. 

Saya suka bagaimana chemistry mereka terbentuk apik di film ini dan menunjukkan kapabilitas seorang Cassie Lang sebagai Avengers muda yang bisa diandalkan.

Ant-Man and The Wasp : Quantumania memang menghibur, menyenangkan dan punya semua elemen yang membuatnya solid sebagai family movie di semesta MCU.  

Cerita problematikanya disampaikan lucu dan hangat, lengkap dengan jokes bapak-bapak ala Paul Rudd yang walaupun tak sebanyak film pendahulunya namun tetap efektif menghadirkan gelak tawa.

Namun sebagai film yang benar-benar 'membuka' konsep multiverse secara gamblang setelah film-film sebelumnya menjadi standalone yang "malu-malu" serta menjemukan, rasanya Quantumania juga masih terlalu sederhana dengan klimaks yang tak benar-benar membuat kita penasaran bakal seruwet apa dunia yang diacak-acak oleh Kang dan variannya.

DigitalSpy.com
DigitalSpy.com
Betul bahwa untuk saat ini efeknya belum dirasakan karena tabrakan multi semesta rasanya tidak memiliki efek secepat itu. Hero kita masih tetap merasa dunia baik-baik saja walaupun overthinking-nya mungkin saja mengandung kebenaran akan apa yang kelak dihadapi oleh seluruh manusia.

Namun tetap saja, unsur kengerian dan 'deg-degan' seperti halnya yang dulu dimunculkan lewat teasing karakter Thanos di after credit film-film MCU fase 1-3 tidak terasa di film ini. Bahkan hingga muncul after credit kedua pun kita tahu bahwa penjelasan multi semesta ini masih akan panjang dan berbelit-belit dan terus berlanjut ke banyak film dan series yang cukup melelahkan untuk diikuti.

Sehingga bagi saya, film Ant-Man and The Wasp: Quantumania masih mengajarkan kepada para fans untuk sabar karena event besarnya masih cukup lama. Penggodokan teori-teori sebagai pondasi cerita yang rumit ini masih terus dibangun sehingga memaksa setiap penonton untuk mengikuti  tak hanya filmnya saja namun juga beberapa series yang terkoneksi langsung dengan hal ini agar lebih benar-benar memahami konsep multi semesta ala MCU ini.

Cnnindonesia.com
Cnnindonesia.com

Sebagai film keluarga penuh petualangan dan adegan aksi full CGI yang memanjakan mata, film ini sangat layak untuk disaksikan. 

Namun ya sekadar seru saja, tak lebih. Dan setidaknya bagi saya, film ini belum menghadirkan level of excitement yang sama layaknya film-film di Infinity Saga bahkan No Way Home sekalipun. Menjadi semacam konten MCU rutin yang memang cocok disaksikan pulang kerja untuk melepas penat.

EW.com
EW.com
Tapi setidaknya film ini jauuuuh lebih baik dari "Cinta & Gledek" heuheuheu

Ant-Man and The Wasp: Quantumania saya berikan skor 7/10. Salam Kompasiana!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun