Hal lain yang saya suka adalah bahwa film horor-action-religi ini juga 'ramah' terhadap penonton non muslim seperti saya. Betul bahwa film ini berisi banyak muatan ajaran agama Islam melalui dialog dan berbagai jenis doa yang diucapkan, namun semua hal tersebut terasa menyatu dengan baik dan tak terasa seperti sesuatu yang dipaksakan.
Bahkan menurut saya, Qodrat adalah definisi sesungguhnya dari modernisasi dakwah yang terasa sejuk dan tak menghakimi. Sehingga meskipun agama Islam digunakan sebagai pondasi cerita namun pesannya terasa sangat universal dan bisa diterima semua kalangan.
Vino G. Bastian tentu saja cukup apik dalam memerankan sosok Ustad keren yang tak hanya jago ilmu agama, namun juga jago untuk urusan mengusir roh jahat dan tentu saja memiliki kemampuan bertarung tangan kosong yang mumpuni. Sosoknya terasa kharismatik, khas protagonis dalam film-film heroik pada umumnya.
Betul bahwasanya film ini mengingatkan kita akan kombinasi film asal Hollywood yaitu Constantine dan The Exorcist. Namun berkat penampilan gemilang Vino, Qodrat seakan mampu memberikan warnanya tersendiri yang membuatnya terasa unik & kental nuansa lokalnya. Sehingga 'usaha' memiripkan Qodrat dan John Constantine tidak akan mengganggu penonton.
Bahkan tak hanya Vino, aktor dan aktris pendukung film ini pun mampu memberikan penampilan terbaik sesuai porsinya masing-masing. Marsha Timothy, Randy Pangalila, Cecep Arif Rahman yang tampil singkat, hingga bintang muda Maudy Effrosina dan Keanu Azka sukses membuat berbagai scene film ini terasa hidup, berwarna dan menarik.
Faktor lain yang membuat film ini menarik adalah bahwasanya berbagai pengambilan gambarnya begitu cantik dan estetik. Baik shoot yang menggambarkan landscape pedesaan, perbukitan dan ladang yang sedikit mengingatkan kita akan nuansa pada film-film western yang terkadang terasa kering, misterius dan berbahaya maupun juga pada shoot yang menampilkan berbagai adegan fighting dan ruqyah lengkap dengan sentuhan martial artsnya.
Hal ini yang membuat Qodrat terasa kokoh sebagai film horor-action-religi karena semua elemen dalam filmnya terasa menyatu dengan baik untuk mehghasilkan pengalaman audio visual yang menyenangkan sekaligus menegangkan bagi penonton.