Bisa dikatakan bahwa Incantation berhasil menciptakan atmosfer kelam sekaligus mengerikan sejak menit awal dimulainya film ini. Kita langsung diajak menyaksikan berbagai kejadian aneh dan mengerikan dengan banyak pertanyaan di kepala. Pertanyaan-pertanyaan yang kelak akan dijawab satu per satu seiring berjalannya cerita.
Film ini tidak memiliki banyak soundtrack atau musik latar. Sebagai gantinya, telinga penonton akan "dimanjakan" oleh berbagai efek suara yang creepy, ngeri sekaligus mengagetkan.Â
Rapalan mantra, suara rintihan wanita, hingga suara-suara aneh seperti dobrakan pintu dan pecahan kaca bergantian muncul pada momen dan waktu yang tepat sehingga benar-benar efektif menambah suasana ngeri dan tidak nyaman.
Efek suara yang mengagetkan sekaligus membuat bulu kuduk berdiri itu kemudian juga dilengkapi dengan elemen lain yang membuat kita bergidik ngeri yaitu penggunaan efek visual serta CGI yang sangat baik.Â
Gigi tanggal, kepala penuh darah karena dibenturkan sendiri, belatung yang menggeliat, hingga tampilan tubuh penuh gatal menjadi beberapa contoh visualisasi yang tentu saja akan membuat banyak orang merinding dan menutup mata.
Ditambah dengan efek visual yang terasa sangat nyata pada saat menunjukkan bagian kulit yang bolong-bolong layaknya sarang lebah. Sebuah efek visual yang akan membuat pengidap Trypophobia akan sangat tidak nyaman dibuatnya.
Layaknya film found footage horror lainnya, sejatinya tak ada yang benar-benar baru dalam cara pengambilan gambar di film ini. Bermain dalam sudut sempit dan memanfaatkan blind spot dari tiap gambar yang ditangkap juru kamera, teknik ini nyatanya memang masih berhasil menambah rasa ngeri sekaligus penasaran dari penonton.Â
Membuat penonton menebak-nebak apa yang akan muncul kemudian walaupun seringnya tak sesuai dengan apa yang dipikirkan.