Dan film ini tidak menjustifikasi salah satu pihak. Tidak menyalahkan orang tua ataupun anak yang memang menjadi pihak yang berseteru. Namun sebaliknya film ini justru memberikan konklusi yang berimbang, hangat, manis, dan believable tentang bagaimana seharusnya keluarga itu bersikap jika tak ingin terpecah dan terpisah.
Ada satu final scene dalam style one cut yang cukup panjang. Di mana di sini semua aktor utama terlibat dalam dialog panjang yang benar-benar memainkan emosi penontonnya.
Rasa marah, kecewa, sedih, namun juga jujur bergantian muncul di depan layar yang kemudian dilengkapi dengan akting memukau para aktornya yang berhasil menunjukkan ekspresi marah dan sedih hingga bercucuran air mata dengan begitu nyata. Percayalah, scene ini tak hanya memberikan suguhan drama yang luar biasa penuh haru namun juga bisa membuat penonton ikut bercucuran air mata.
Sejauh ini, bagi saya ini adalah film Indonesia terbaik di tahun ini. Bagaimana sebuah drama keluarga "sederhana" mampu disuguhkan dengan racikan yang pas sehingga menghasilkan rasa mewah yang kemudian meninggalkan after taste yang begitu membekas berjam-jam bahkan berhari-hari setelah menyaksikan film ini.
Mengingat di Minggu ini bioskop dipenuhi oleh dinosaurus dan Gatotkaca, maka ada baiknya segeralah menyaksikan film ini sebelum turun layar. Apalagi di wilayah yang basis Bataknya agak kurang, sepertinya film ini akan lebih cepat turun layar dari daerah lainnya.
Skor 9/10 untuk Ngeri-Ngeri Sedap.
Salam Kompasiana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H