Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"The King's Man" yang Menghibur namun Tak Terasa Spesial

30 Desember 2021   01:06 Diperbarui: 30 Desember 2021   16:17 1889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster The King's Man (sumber: twitter @KingsmanMovie)

Namun The King's Man dengan sejarah alternatif era perang dunia pertamanya masih terasa cukup menghibur dan tak terasa basi. Masih efektif menghadirkan scene-scene berisi kejutan sejarah yang "ngaco", namun dengan sentuhan yang membuatnya cukup stylish sekaligus estetik.

Walaupun tak seunik dan sebrutal dua film sebelumnya, porsi aksi di film ini bisa dibilang masih cukup memuaskan. Baik adegan aksi yang muncul dari pertarungan fisik jarak dekat maupun pertempuran menggunakan senjata api dan senjata tajam, semuanya masih mampu memberikan pengalaman sinematik yang seru dan menghibur.

Empireonline.com
Empireonline.com

Oh ya, ada satu adegan fighting antara Ralph Fiennes dengan salah satu anggota penjahat yang memiliki tubuh luar biasa besar, tinggi dan kekar. Adegan yang mengingatkan kita akan pertarungan antara Bond dan musuh legendarisnya, Jaws, pada film-film klasik 007.

Entah hal tersebut memang merupakan adegan tribut untuk film 007 atau memang didedikasikan untuk Ralph yang beberapa tahun silam pernah dirumorkan untuk menjadi James Bond. Dan Ralph sendiri memang fans dari agen rahasia Inggris legendaris itu. Kebetulan kah?

Denofgeek.com
Denofgeek.com

Secara keseluruhan The King's Man cukup mampu mengobati rasa rindu penonton terhadap kelanjutan franchise ini. Hanya saja film ini memang memiliki beberapa kekurangan yang membuatnya berakhir menjadi film yang mudah dilupakan begitu saja.

Pacenya lebih lambat dari dua film sebelumnya. Seakan terlalu bertele-tele dalam menyampaikan inti ceritanya. Pun ambisi yang dimiliki sang musuh utama yang sedari awal sosoknya selalu bersembunyi dalam siluet pun tak pernah benar-benar terasa kuat dan jelas.

Tanpa bermaksud spoiler, namun salah satu kekurangan film ini juga ada pada adegan pamungkasnya. Pasalnya menurut penulis, adegan final battlenya terasa biasa saja, singkat dan terlalu komedi. Padahal ada alasan emosional terkait hilangnya nyawa seseorang yang membuat sang tokoh utama kita pergi untuk menghentikan segala kekacauan itu. 

Sumber: 20th Century Studios via Imdb.com
Sumber: 20th Century Studios via Imdb.com

Sehingga rasanya kurang pas dan kurang "nendang" untuk sebuah pilihan ending yang sejatinya memiliki potensi yang lebih memberikan efek wow bagi penonton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun