"Cinema is entertainment, and people go to the movies because they want to feel good and forget about everything"- Vincent Cassel
Tepukan tangan dan teriakan histeris begitu riuh di dalam bioskop. Pada showtime pukul 21.00 wib yang berakhir pukul 23.30 wib di studio Starium CGV Grand Indonesia itulah terlihat gabungan antara penonton "veteran" Spidey berusia matang dan penonton muda berusia remaja yang kompak meramaikan studio hingga membuatnya begitu terasa magis. Saya pun merinding.
Sudah begitu lama saya tidak merasakan cinema experience semasif ini. Tidak pernah lagi setelah terakhir merasakan sensasinya di hari pertama pemutaran Avengers: Endgame, 2 tahun lalu.
Namun saya pikir pengalaman menyaksikan Spider-Man: No Way Home jauh melebihi apa yang saya rasakan saat menyaksikan Endgame.Â
Ya, saya tau pada masanya Endgame juga membuat hype yang luar biasa besar karena menjadi penutup dari perjalanan panjang MCU menggabungkan para pahlawannya yang dimulai sejak Iron Man di tahun 2008 silam. Namun No Way Home jelas berbeda, karena ditayangkan ketika di era pandemi. Era di mana pengalaman pergi ke bioskop tak lagi sama.
No Way Home seakan menjadi gabungan dari rasa rindu dan harapan akan film Spider-Man yang penuh dengan unsur fan-service, sekaligus menjadi pembuktian bahwasanya film yang jagoannya masih berusia remaja ini bisa menyajikan cerita yang emosional, dalam, bahkan cenderung gelap. No Way Home seakan mampu membuat film ini terasa matang dan dewasa tanpa harus membuat karakternya berubah secara tiba-tiba menjadi dewasa.
Ya, kita masih dipertemukan dengan Peter versi Tom Holland yang cerewet dan labil, namun tetap memiliki impian untuk menjadi penyelamat bagi setiap orang. Tidak ada yang berubah, namun konfliknya tentu lebih diperdalam lagi di sini.
Itulah yang membuat film ini bisa mengena di hati setiap penontonnya. Sederhananya kita masih diberikan ciri khas cerita petualangannya Spidey yang memang dekat dengan keseharian namun tentu saja dengan berbagai tambahan unsur lain yang membuatnya kokoh menjadi pondasi bagi masa depan film Spidey lainnya bahkan MCU itu sendiri.