Setelah tahun ini sukses menelurkan dua film yang memuaskan para fansnya setelah sekian lama yaitu versi 4 jam Justice League dan Army of The Dead yang dibuat eksklusif untuk Netflix, Zack Snyder kembali lagi menyapa para penggemarnya melalui film eksklusif Netflix berjudul Army of Thieves, yang tayang perdana di tanggal 29 Oktober lalu.
Namun kali ini Zack Snyder hanya berperan sebagai produser dan penulis cerita bersama dengan Shay Hatten (John Wick 3, Army of The Dead). Karena kursi sutradara film ini dipercayakan kepada sutradara debutan yang sekaligus menjadi aktor utama film ini yaitu Matthias Schweighfer.
Jika terasa familiar dengan namanya, hal itu dikarenakan film ini menceritakan karakter yang diperankan Matthias di film Army of The Dead yaitu Dieter si pembobol brankas yang cerdas. Berkat pesona karakternya di sepanjang film membuat Dieter termasuk dalam karakter yang cukup dicintai para penonton Army of The Dead.
Kembali ke Army of Thieves, sejatinya film ini bisa dianggap sebagai prekuel sekaligus spin-off dari Army of The Dead. Prekuel karena cerita dalam film ini mengambil latar 6 tahun sebelum cerita di Army of The Dead. Spin-off karena Army of Thieves mengambil cerita yang benar-benar baru dan hanya menjadikan cerita di AoTD sebagai referensi saja. Karena film ini murni menceritakan kisah perampokan tanpa kemunculan zombie.
Army of Thieves atau AoT bisa dibilang merupakan tipikal popcorn movie yang solid di berbagai sisi. Menjadikannya sebuah film ringan yang asyik dinikmati namun dengan kualitas produksi yang tak terasa asal-asalan.
Dari segi cerita, film ini bukanlah film rumit di mana mengharuskan penontonnya untuk mengunjungi ulang filmnya hingga 2 atau 3 kali. Karena cerita dalam film ini berjalan linear namun dilengkapi dengan berbagai dialog menarik yang melengkapi berbagai adegan perampokan, mulai dari perencanaan hingga aksi nyata di lapangan.
Di sini kita akan diajak untuk menyelami kisah Dieter, seorang "mas-mas" pegawai bank biasa saja yang ternyata memiliki talenta yang luar biasa. Kemampuannya dalam membuka berbagai gembok dengan kombinasi kunci sesulit apapun memicu dirinya untuk membuat sebuah channel di situs berbagai video yang berisi berbagai tutorial dan proses belajar dalam hal tersebut. Berharap bisa mengubah nasibnya dari situ, channelnya justru nampak kurang diminati dan sepi penonton.
Hingga suatu hari satu komentar di channel miliknya membuka sebuah kesempatan baru yang kelak akan mengubah hidupnya selamanya. Komentar yang belakangan diketahui berasal dari Gwendoline Starr ( Nathalie Emmanuel), seorang wanita yang ada di dalam grup pembobol brankas.