Jika pun ingin mengangkat isu kesetaraan gender atau ras juga mungkin bisa menjadi pertimbangan dalam pengembangan cerita Bond di masa depan. Misalnya dengan memberikan Bond sosok partner di belakang layar yang lebih badass ataupun Bond Girl yang sepadan dengan kemampuan James Bond. Namun opini penulis, sosok James Bond tetaplah harus British tulen sesuai core character pada novel Ian Flemming.
Perihal nantinya ceritanya tidak saling berkaitan pun tidak masalah, karena mulai dari era Sean Connery hingga Pierce Brosnan pun franchise ini tak pernah saling terkait. Kalaupun ada satu-dua musuh yang muncul kembali juga tak harus membahas kejadian pada film-film lainnya.
Dan tak bisa dipungkiri bahwasanya pengganti Daniel Craig kelak akan mengemban tugas berat dan tak mudah.Â
Mengingat sosok Bond era Daniel Craig pesonanya terlalu kuat dan menjadi favorit banyak orang termasuk yang sebelumnya tak pernah menyukai franchise Bond.
Patut ditunggu bagaimana masa depan film James Bond pasca pensiunnya Daniel Craig yang kharismatik.
 Namun yang pasti, saat ini adalah waktu yang tepat untuk pergi ke bioskop menyaksikan aksi terakhir Daniel Craig sebagai 007.
Karena biar bagaimanapun, alunan musik latar yang megah dan magis garapan Hans Zimmer(Man Of Steel, The Dark Knight Trilogy) serta sinematografi apik garapan Linus Sandgren (First Man, La La Land) yang mengiringi petualangan sang agen rahasia berkode 007 akan semakin baik dinikmati pada layar sebesar mungkin dan kualitas sound system sebaik mungkin.
So, there's no time to lay at home all day. Because there's No Time To Die at the theaters. So, go watch it this weekend!
Skor: 8/10
Salam Kompasiana.