Them merupakan serial yang cukup berat dan serius. Dialognya padat, juga minim humor. Itulah yang lantas membuat pacing serial ini juga berjalan sangat lambat.
Namun begitu, Them selalu sukses memberikan kejutan di tiap episodenya bahkan memberikan cliffhanger yang brilian di tiap akhir episode, yang tentu saja membuat kita tak ingin berhenti menyaksikannya.
Beberapa episode juga berhasil menghadirkan perasaan tidak nyaman, apalagi pada episode 5. Di mana pada episode ini kejahatan yang ditampilkan begitu eksplisit dan mengerikan. Sehingga kita tak hanya bergidik ngeri ketika menyaksikannya, namun juga iba terhadap karakter utama yang menjadi korban, sekaligus kesal dan marah terhadap para orang jahat yang mengganggu kedamaian keluarga Emory.
Penutup
Musim pertama Them tentu saja sukses menghadirkan kengerian dalam perspektif yang berbeda. Rasisme dan pengaruhnya terhadap kesehatan mental menjadi sajian visual yang ampuh memberikan rasa takut dan depresif kepada para penontonnya.
Them memang harus disaksikan dalam kondisi mental penonton yang baik-baik saja. Karena film ini begitu kelam dan depresif sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan perasaan tidak nyaman berkepanjangan kepada para penonton yang "tidak siap".
Menyaksikannya pun tak ubahnya menyaksikan serial drama berlatar klasik saja. Elemen horrornya seakan tidak terlihat karena sangat smooth dalam mengalirkan tahap demi tahap teror keluarga Emory kepada para penontonnya.
Them penulis berikan skor 8/10 atas cerita yang apik, visual menarik, dan isu sensitif yang berhasil diangkat dalam kemasan drama horor yang memikat.Â