Menyaksikan film bersama keluarga di rumah dalam kondisi seperti ini tentu saja sangat mengasyikkan. Apalagi suguhan ceritanya ringan dan berisi petualangan menarik yang seru untuk diikuti. Ada actionnya, komedinya, bahkan momen sentimentilnya.
Flora & Ulysses yang bisa disaksikan eksklusif di platform Disney+ Hotstar lantas bisa menjadi pilihan tontonan dengan berbagai unsur yang telah disebutkan di atas.Â
Film yang diadaptasi dari novel laris karangan Kate DiCamillo, menjadi paket lengkap film keluarga yang pastinya sayang untuk dilewatkan.
Flora yang menyukai komik superhero, sering berbicara sendiri dengan sosok superhero pada dunia imajinasinya, khususnya superhero buatan ayahnya, yang seringnya sampai masuk begitu dalam pada dunia superhero tersebut.
Ayahnya, George (Ben Schwartz), adalah seorang komikus yang akhirnya memililih untuk bekerja di supermarket setelah komiknya gagal dilirik oleh penerbit.Â
Sementara ibunya, Phyllis (Alyson Hannigan), adalah seorang penulis novel dengan penghargaan prestisius namun kini terjebak dalam kondisi writer's block yang membuatnya tak bisa berkarya.
Depresi yang dialami keduanya lantas berpengaruh besar pada hubungan pernikahan mereka. Hal yang tentunya membuat Flora sangat sedih dan terus berusaha agar keduanya bisa berdamai kembali. Flora butuh mereka dalam proses tumbuh kembangnya. Flora butuh mereka sebagai teman dalam menjalani kesehariannya.
Namun tak disangka, Ulysses ternyata memiliki kekuatan super yang ditunjukkannya pada saat dirinya menjadi biang kekacauan di suatu restoran.Â
Kegaduhan itu dengan cepatnya membuat Ulysses dan Flora secara singkat masuk ke dalam kisah petualangan seru yang tak pernah mereka bayangkan.
Sebuah petualangan yang kelak mengubah arti dari pahlawan super itu sendiri. Petualangan yang kelak menyadarkan orangtuanya bahwasanya masih ada cinta dalam keluarga tersebut.
***
Inti cerita dan pesan kehidupan tentang arti sebuah keluarga serta betapa berharganya sosok orang tua bagi anak sangat menghiasi film petualangan ini. Tentunya menjadi tontonan positif yang baik untuk diserap anak-anak.
Meskipun membawa semacam surat cinta untuk berbagai karakter superhero yang dikenal dunia, namun film ini juga ingin menyampaikan pesan bahwa sudah seharusnya dunia mengubah cara pandangnya terhadap sosok superhero itu sendiri.Â
Bahwasanya karakter superhero yang lebih terasa realistis, relevan, dan relate dengan kehidupan manusia modern sudah semestinya mendapatkan tempat di hati setiap pembaca ataupun penontonnya. Dan hal tersebut berhasil disampaikan secara implisit tanpa terasa preachy.
Bedanya G-Force menggunakan karakter hewan guinea pigs/marmut sebagai pasukan super terlatih. Sementara Ulysses adalah seekor tupai berkekuatan super yang asal kekuatannya juga masih misteri hingga film berakhir.
Flora & Ulysses juga memiliki unsur komedi yang begitu kental. Berbagai jokes yang dilemparkan memang sederhana namun cukup efisien untuk mengundang tawa. Khas film-film Disney pada umumnya.
Matilda Lawler si pemeran Flora juga cukup baik menampilkan karakter seorang bocah cerdas nan kritis, yang lantas menjadi nyawa utama film ini. Di mana chemistry-nya dengan Ben Schwartz tak hanya berhasil menghadirkan berbagai adegan jenaka di sepanjang film namun juga sentimentil terkait usaha sang anak dalam memberikan semangat hidup dan berkarya bagi ayahnya.
Hanya saja chemistry-nya dengan Ulysses justru terasa kurang. Tergantikan dengan sosok sang ayah yang memang selalu berpetualangan bersama di sepanjang film.Â
William dengan segala keterbatasannya nyatanya tak menghalangi dirinya untuk bisa menjadi penolong pada kisah petualangan Flora dan Ulysses. William juga selalu memberikan warna baru dalam petualangan Flora, Ulysses, dan ayahnya.Â
Sementara dari sisi visual dan musik sejatinya tidak ada yang benar-benar spesial dari film ini. Visualnya sendiri khas film anak-anak pada umumnya. Sementara musiknya yang dominan berirama ceria dengan sentuhan akustik yang kental memang cukup untuk memberikan ambience yang menenangkan sekaligus menyenangkan bagi para penontonnya.
***
Hanya saja untuk jangka panjang rasanya film ini akan mudah dilupakan meskipun secara kritik yang dirilis oleh para kritikus film maupun penonton menghasilkan nilai yang cukup baik.
Flora & Ulysses juga sekali lagi menyampaikan kepada para penontonnya, khususnya anak-anak, bahwa superhero tak selamanya harus menggunakan kostum gagah nan canggih. Bahwasanya tindakan kepahlawanan bisa muncul dari siapapun tanpa harus memandang fisiknya.
Bisa jadi hal tersebut datang dari teman kita yang difabel, dari orang tua kita, dari hewan peliharaan kita, bahkan mungkin dari diri kita sendiri. Bahwasanya siapapun bisa menjadi pahlawan bagi sekitarnya, tak peduli sesederhana apapun hal yang dilakukannya bagi sekitar.
Cukup bermodalkan hati yang tulus dan semangat juang yang tinggi, sisi kepahlawanan seseorang akan muncul dengan sendirinya. Tanpa harus orang tersebut bisa terbang, berlari cepat, bahkan menggunakan berbagai kekuatan super lainnya.
Skor: 7/10
Selamat menonton. Salam Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H