Mine bahkan terlalu baik dengan seringnya menerima permintaan menu spesial dari para pelanggannya, padahal menu yang diminta seharusnya berlaku di hari lain.Â
Mine juga tidak pelit berbagi ilmu memasaknya dengan cara menjadi guru masak bagi siapapun yang datang ke restoran untuk meminta pertolongannya dengan hati yang tulus.
Mine juga sering memberikan diskon khusus bagi para pelanggannya dan membuatkan masakan spesial sesuai kondisi yang sedang dialami oleh pelanggannya tanpa harus diminta.Â
Sup miso hangat, olahan telur nikmat, dan sake panas dari berbagai prefektur di Jepang kerap menjadi hidangan spesial yang mengejutkan para pelanggannya.
Namun hal itu tidaklah cukup baginya. Mine masih sering dihantui pertanyaan dari dalam dirinya sendiri mengenai layak atau tidakkah ia menjadi pengganti sang ayah.Â
Mine masih selalu merasa tak cukup baik walaupun sang adik, Kaoru, selalu meyakinkannya bahwa ia sudah sangat layak mengambil peran yang dipercayakan kepadanya.
Kondisi struggle dan tidak percaya diri yang dialami Mine dalam perjalanannya mengelola bisnis keluarganya menjadi semacam efek samping dari ketangguhannya menjalankan bisnis yang utamanya dijalankan oleh para pria di Jepang.
Mine dan cerita hidupnya juga sukses menggambarkan tema women empowerement tanpa terasa berlebihan. Menunjukkan ketangguhan dan peran penting wanita tanpa harus menjatuhkan gender lain.Â
Racikan ceritanya terasa pas sehingga menyaksikannya selalu membawa aura positif yang menenangkan, bahkan tak jarang menyadarkan kita lewat kesimpulan dari suatu peristiwa di tiap episodenya.