Bagi penulis, pengalaman menonton Little Big Women seperti halnya menonton catatan harian seorang ibu yang sosoknya mungkin kita kenal di sekitar lingkungan tempat tinggal kita atau bahkan mungkin merupakan sosok ibu kita sendiri. Hal tersebut dikarenakan karakter Lin Shoying yang menunjukkan sosok ibu yang tak hanya kuat, namun juga cerdas dan ramah pada sekitar walaupun harus hidup sendirian membesarkan ketiga anaknya tanpa kehadiran suami.
Dari luar, Lin Shoying seperti sosok ibu kebanyakan. Rela pergi ke pasar pagi-pagi di hari ulang tahunnya demi menyiapkan makanan, rajin mendengarkan cerita keseharian anaknya, juga sayang kepada cucunya yang bernama Clementine (Buffy Chen).Â
Namun jauh di dalam dirinya, Lin adalah sosok wanita tangguh yang memang terlatih untuk bertahan, sayang kepada anak-anaknya dan peduli terhadap sekitar, meskipun harus menutup rapat rahasia hidup yang terasa begitu pedih.Â
Bahwasanya tiap tokoh di sini tidak sepenuhnya salah, juga tidak sepenuhnya benar. Ada dosa sekaligus kebaikan yang muncul dari tiap pribadi. Menunjukkan bahwa mereka adalah sosok manusia seutuhnya.
Kita memang akan merasakan kesedihan sekaligus rasa kesal yang dialami Lin Shoying. Namun kita pun juga diajak untuk peduli terhadap tokoh Tsai Meilin dan Chen Bochang, yang keduanya memang dipertemukan pada titik terendah kehidupan Chen Bochang. Sebuah titik di mana dirinya merasa bukanlah seorang laki-laki terbaik untuk istri, anak-anak, dan keluarga besarnya. Dan kepergiannya meninggalkan keluarganya adalah keterpaksaan yang menyakitkan.
Ketiganya pun memiliki problematika kehidupan yang berbeda-beda. Ching yang dominan dan keras kepala serta mudah jatuh hati, seakan mewarisi sikap sang ayah. Sementara Yu si kakak kedua menjadi anak yang "paling sukses" karena memiliki karir dan keluarga yang baik. Sementara Jiajia si anak terakhir mewarisi bisnis restoran keluarga Lin, di mana dirinyalah yang paling kritis serta yang pertama kali berusaha untuk mendamaikan sang ibu dengan Tsai Meilin.
Problematika yang dimiliki masing-masing anak itulah yang membuat cerita film ini semakin menarik. Di mana perbedaan sikap dan cara penyelesaian masalah ketiganya menuntun mereka pada babak baru hubungan mereka dengan sang ibu, yang pada akhirnya justru membuka berbagai rahasia yang sudah seharusnya diungkapkan.