Akting para anjing pun cukup smart, menandakan bahwa kerja keras para tim di belakang layar untuk menghasilkan adegan anjing yang terasa natural begitu tinggi. Hal ini tentu saja sangat patut diapresiasi.
Meskipun banyak kekurangan di sana-sini, tapi penulis cukup terpuaskan oleh film ini. Bagi audiens anak-anak pun film ini bisa dijadikan pilihan selagi mereka masih berkegiatan dari rumah.
Karena tak hanya memberikan cerita keluarga yang terasa hangat dan dekat, namun nilai-nilai positif tentang kehidupan pun banyak yang bisa diambil dalam film ini. Terutama tentang bagaimana seharusnya manusia bersikap terhadap binatang peliharaan, apapun itu. Sehingga edukasi tentang binatang khususnya anjing, bisa ditangkap dengan mudah oleh anak-anak.
So, June & Kopi penulis berikan skor 7/10 untuk kisahnya yang menghibur, hangat, lucu, dan bagi penulis sendiri cukup terasa personal. Memberikan nuansa baru yang terasa fresh bagi industri perfilman tanah air.
Yuk, nonton dan tetap sehat di rumah saja.
Salam Kompasiana.
*disclaimer: June & Kopi bukanlah film Indonesia pertama yang bermain di genre ini. Masih ada film Boni & Nancy yang pernah dirilis di tahun 1974. Mohon maaf atas kekeliruan yang ada dalam tulisan ini, karena penulis baru mengetahuinya setelah tulisan ini ditayangkan. Terima kasih.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI