Ditambah dengan kondisi pandemi global yang masih terjadi hingga hari ini, maka momen menelurkan sebuah film horor yang relate dengan kondisi saat ini tentu menjadi keuntungan tersendiri. Host lantas menjelma menjadi tontonan apik selama masa karantina yang tak hanya menghibur namun juga memberikan pengalaman baru yang memuaskan.
Yang penulis suka dari Host adalah bahwasanya film ini mampu melampaui segala keterbatasan yang ada menjadi sebuah karya yang potensial. Seperti apa yang dilakukan Blair Witch Project dengan konsep camcordernya atau Paranormal Activity dengan konsep CCTV nya. Menjadi sebuah film segar yang mungkin tak pernah dibayangkan sebelumnya dan tentu saja menjadi pionir untuk film sejenis bertahun-tahun kemudian.
Rob Savage juga piawai dalam membangun cerita sederhana ini menjadi salah satu teror mencekam dan mengerikan yang pernah ada dalam sebuah film.
Penonton yang pada awalnya seperti ikut ke dalam virtual meeting yang seru dan hangat, berangsur-angsur pengalamannya mulai berubah seiring dengan gangguan makhluk astral yang datang silih berganti. Penonton pun mau tidak mau "dipaksa" untuk terus menyaksikan keanehan tersebut dan dibuat penasaran terkait siapa atau seperti apa wujud yang mengganggu ini.
Hal-hal sederhana seperti itulah yang ternyata dimanfaatkan dengan baik oleh Rob Savage. Yang kemudian melengkapinya dengan berbagai jumpscare, beberapa adegan berdarah, dan penampakan makhluk jahat yang meskipun sebentar dan meninggalkan kesan misterius, tapi cukup untuk membuat bulu kuduk merinding.
Oh iya, bahkan di dalam segala keterbatasannya pun film ini masih mengizinkan kita untuk ikut berempati terhadap masing-masing karakter yang mengalami berbagai kejadian mengerikan di rumah mereka. Karena rasa takut, cemas, dan bingung berhasil disampaikan kepada penonton melalui emosi tiap-tiap karakternya.Â
***