Gambaran Kehidupan yang Realistis
Sama seperti Shoplifters(baca di sini) yang menangkap kehidupan masyarakat kelas bawah di tengah distorsi kota besar nan modern, Mother juga seperti itu. Namun jika Shoplifters masih menawarkan kehangatan sebuah keluarga kelas bawah maka Mother adalah kebalikannya. Karena rasanya penonton tak diizinkan untuk merasakan kehangatan ataupun kekompakan keluarga sedari awal film dimulai.
Mother tak bisa dipungkiri begitu realistis dalam menyampaikan tema toxic parenting dan lingkaran setan yang dibawanya. Sebuah fenomena yang memang jamak terjadi saat ini, di mana penyebabnya bisa karena berbagai hal seperti kemiskinan, kehamilan yang tak direncanakan, dan tentunya tingkat kesiapan seseorang dalam memiliki keturunan.
Ditambah fakta bahwa film ini berdasarkan kisah nyata yang terjadi di Jepang, maka film ini semakin terasa dekat dan membumi bagi para penontonnya. Mother membuat kita merasa pedih melihat nasib yang diterima keluarga Akiko namun di satu sisi juga bisa menjadi pelajaran berharga terkait bagaimana efek samping dari parenting yang "ugal-ugalan".
Di samping juga akting apik Sho Gunji dan Daiken Okudaira yang memerankan Shuhei beda usia. Di mana keduanya mampu menampilkan sosok Shuhei yang berbeda secara usia namun sama sebagai seorang anak yang patuh pada ibunya dan sayang kepada adiknya.
Penutup
Bagi penulis, Mother masuk ke dalam salah satu film terbaik tahun ini. Dengan kesederhanaan tema yang dibawanya, Mother mampu bercerita dengan kuat bahkan pada momen tanpa dialog sekalipun. Juga memberikan visual yang mewah dengan tingkat kedetailan yang mampu membuat kita berdecak kagum.
Drama kehidupan yang disajikan selama 2 jam lebih sedikit ini benar-benar tak terasa membosankan. Bahkan mampu menjadi film yang akan terus diperbincangkan setelah twist singkat yang disajikan di akhir filmnya.