Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Radio yang Tak Sekadar Menjadi Teman Berkendara

11 September 2020   13:27 Diperbarui: 11 September 2020   21:16 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi mendengarkan radio di mobil. (sumber: istockphoto)

Selamat Hari Radio Nasional!

Tepat di hari ini, 11September 2020, masyarakat Indonesia merayakan Hari Radio Nasional yang sekaligus menjadi momen peringatan berdirinya stasiun radio milik negara, RRI(Radio Republik Indonesia), pada tanggal 11 September tahun 1945.

Sejak dulu radio memang sudah menjadi media yang memiliki sarana hiburan dan berita yang digemari masyarakat Indonesia. Mudah pengoperasiannya dan murah harganya

Dari mulai siaran Proklamasi bung Karno, siaran langsung sepakbola Indonesia, hingga menjadi saksi kemunculan Trio Warkop yang melegenda, semuanya tak terlepas dari peran radio yang mampu membawa berbagai kabar dan hiburan terbaru ke berbagai lapisan masyarakat mulai dari perkotaan hingga pelosok negeri.

Dan di usianya yang sama dengan usia negeri ini berdiri, radio tentu turut berkembang menjadi media siaran yang tak hanya mampu menyajikan berita ataupun hiburan berupa musik dan sandiwara radio saja. Lebih dari itu, radio kini berkembang menjadi media yang turut menyiarkan berbagai macam knowledge yang dibutuhkan para pendengar modern.

irradio.com
irradio.com
Jumlah pendengar radio saat ini mungkin sudah tak sebanyak dulu. Hal tersebut wajar, karena para pendengar loyal terpecah ke media lain semisal televisi, internet, podcast, dan streaming musik. Namun jika berbicara masih ada yang mendengarkan atau tidak, tentu saja jawabannya masih.

Yang pertama dari sisi tempat. Jika sebelumnya di masa remaja kita masih sering menghabiskan waktu di rumah dari sore hingga ke malam hari untuk mendengarkan stasiun radio kesayangan lengkap dengan penyiar radio favorit sambil request-request salam atau lagu, maka kali ini radio justru lebih sering kita dengarkan melalui radio fm yang tersedia dalam mobil pribadi ataupun kendaraan umum.

Yang kedua dari sisi sarana aksesnya pun juga berubah. Jika sebelumnya kita cenderung mendengarkan radio hanya dari radio fm ataupun boombox yang mengandalkan antena analog.

Kini lewat browser laptop atau aplikasi streaming khusus stasiun radio di smartphone pun sudah bisa. Artinya cara akses radio saat ini semakin tak terbatas dan mengikuti perkembangan zaman.

cnet.com
cnet.com
Bagi penulis sendiri, radio menjadi teman setia sejak zaman SMA dulu. Saat SMA, penulis senang mendengarkan radio di sela-sela waktu belajar malam hari. Efek surprise berkat lagu-lagu yang diputar secara acak itulah yang membuat radio menjadi begitu asyik didengarkan.

Belum lagi jika ada segmen kirim-kiriman salam. Pasti ada satu dua pendengar yang salamnya "uwu banget" dan tak jarang mengundang kita tertawa saking terlalu menis salam yang dikirimkan.

Beberapa radio juga menyediakan segmen horor yang kebetulan juga menjadi segmen favorit penulis. Tentunya acara ini sangat mencekam karena para pendengar terpaksa harus bermain-main dengan theatre of mind nya berkat cara bercerita dan efek suara yang benar-benar membuat bulu kuduk merinding.

mediaincanada.com
mediaincanada.com
Sementara saat kuliah, radio masih penulis andalkan sebagai teman setia di sela-sela waktu menunggu dosen. Maklum saat itu penulis belum memiliki smartphone yang bisa diisi banyak lagu berformat MP3. Jadi radio memang masih jadi andalan hiburan penulis saat itu.

Ketika mulai kerja pun radio masih jadi andalan. Entah didengarkan melalui headset di smartphone sambil mengerjakan berbagai tugas kantor ataupun sebagai teman berkendara dari rumah menuju kantor dan sebaliknya.

Tirto.id
Tirto.id
Nah, bagi penulis yang saat ini memang hanya mendengarkan radio melalui radio fm di kendaraan pribadi, sejatinya masih menganggap bahwa radio tak hanya berperan sebagai teman berkendara saja. Tak sekadar didengarkan karena ingin mendengarkan lagu atau suara penyiar radionya saja.

Lebih dari itu radio masih memiliki peran penting sebagai sumber aliran berita dan informasi yang valid, akurat, dan bermanfaat. Entah berasal dari kabar yang dibawakan si penyiar radio ataupun melalui flash news yang kerap muncul di sela-sela segmen acara ataupun lagu. Tak jarang penulis mendapatkan informasi terbaru justru dari radio.

Radio mungkin sudah kalah cepat dengan internet dalam menyajikan informasinya. Atau kalah dengan televisi yang mampu memberikan sisi visual  terhadap sesuatu yang diberitakan. 

Namun radio yang bisa didengarkan kapanpun sembari kita melakukan berbagai kegiatan, tanpa disadari mampu memberikan berita dan informasi update ataupun sudut pandang alternatif terhadap suatu isu yang tak bisa kita dapatkan di internet ataupun televisi.

Informasi event musik, traffic update, informasi bencana, hingga tempat hiburan yang sedang hits misalnya, justru tak jarang kita ketahui dari radio. Entah melalui cerita dan obrolan dari si penyiar ataupun melalui iklan yang berseliweran antar segmen.

dw.com
dw.com
Belum lagi di beberapa stasiun radio juga menyediakan segmen obrolan dengan para ahli, public figure, ataupun pejabat daerah, yang tentu saja akan menambah wawasan dan sudut pandang kita terhadap isu dan informasi yang berseliweran di masyarakat. 

Dan hal tersebut nyatanya bisa kita dapatkan di radio dengan mudah, murah, dan tanpa harus meninggalkan kegiatan kita lainnya semisal berkendara ataupun mencuci piring di rumah misalnya.

Itulah sebabnya meskipun sudah banyak channel podcast yang menarik saat ini, lengkap dengan pilihan penyiar amatir maupun penyiar radio profesional, tetap saja radio akan menjadi pilihan utama penulis dan mungkin beberapa pembaca di sini juga, ketika memasuki mobil ataupun ketika bersantai di rumah saat pagi dan malam hari.

Karena sebaik dan sebagus apapun konsep sebuah podcast, rasanya tak ada yang bisa menyaingi efek kejut dari lagu-lagu yang diputar di radio. 

Juga keseruan segmen acara di radio yang dipandu oleh Desta-Dagienkz, Farhan-Indy, Kemal-Tije, Ronal-Tike-Melissa Karim, hingga yang terbaru duet Gofar Hilman dan Surya Insomnia misalnya.

Apalagi ditambah dengan berbagai interaksi bersama pendengar. Maka semakin seru dan dinamislah acara radio tersebut. Dan atmosfer keseruan tersebut belum bisa tergantikan oleh Podcast, setidaknya hingga saat ini.

Kompas.com
Kompas.com
Radio mungkin sudah terasa "usang" bagi sebagian orang. Namun media siaran yang saat ini terkesan paling kecil justru masih memiliki impact yang cukup besar bagi generasi.

Karena radio mampu memberikan hiburan luar biasa tanpa kita harus melihat. Radio juga mampu memberikan kita informasi tanpa batas dalam ruang yang terbatas. Dan radio mampu membawa kita melintasi dunia hanya melalui indra pendengaran kita.

Tetap dukung radio nasional, tetap dengarkan radio nasional, dan dukung terus industri radio nasional agar tetap hidup dan terus mengudara hingga berganti generasi. 

Salam kompasiana!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun