Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Yuk, Bernostalgia dengan Gim Wajib "Anak Rental"

18 Juni 2020   15:34 Diperbarui: 19 Juni 2020   11:02 1628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Crash Team Racing begitu memikat gamer segala usia bahkan hingga kemunculan sekuelnya di PlayStation 2 berjudul Crash Nitro Kart. Bisa dipastikan bahwasanya tidak ada anak rental yang tidak pernah memainkan gim ini.

4. Bloody Roar(PS/PS2)

Sumber: Sony Computer Entertainment via fandom.com
Sumber: Sony Computer Entertainment via fandom.com
Pada dasarnya Bloody Roar adalah gim fighting yang mekanisme permainannya hampir sama dengan gim fighting lainnya. Hanya saja, kemampuan player untuk mengubah karakternya yang setengah manusia dan setengah hewan layaknya legenda Lycanthropy itulah yang membuat gim ini mendapatkan tempat di hati para pemainnya termasuk penulis.

Waralabanya sendiri sejatinya eksis hingga kehadiran PlayStation 2, namun tak lagi sefenomenal kala kemunculannya di PlayStation generasi pertama. Praktis auman Bloody Roar hanya terdengar di puncak kejayaan PlayStation saja.

5. 3 Extreme(PS)

Sumber: https://www.igdb.com/games/3xtreme
Sumber: https://www.igdb.com/games/3xtreme
Mengusung genre racing, 3 Extreme juga cukup digandrungi para anak rental di masa itu berkat keunikan suasana balap yang ditawarkannya. Hal tersebut dikarenakan 3 Extreme mengusung konsep balapan anti mainstream dengan mengadu kendaraan semisal sepeda, skateboard, otoped, hingga sepatu roda.

Bahkan unlockable characternya juga banyak termasuk alien dengan kecepatan kendaraan yang bakal sulit dikejar. Pokoknya, 3 Extreme sempat jadi the most wanted game pada saat itu.

6. Pepsiman(PS)

Sumber: Hai.grid.id
Sumber: Hai.grid.id
"Pepsimaaaaann!"

Secara penjualan sejatinya gim ini flop di pasar internasional. Marketing produk Pepsi yang berlebihan menjadi salah satu penyebabnya. Namun di Indonesia gim ini justru cukup digemari.

Bahkan jauh sebelum adanya gim Temple Run, Pepsiman menjadi salah satu pelopor gim 3D Running, di mana tugas utama pemain adalah mengumpulkan kaleng-kaleng Pepsi untuk menambah poin sembari menghindari halangan dan rintangan yang menghadang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun