Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Hollywood", tentang Ambisi dan Impian dalam Penulisan Ulang Sejarah yang Memikat

27 Mei 2020   15:37 Diperbarui: 27 Mei 2020   15:28 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hattie yang diperankan Queen Latifah. Sumber Gambar: eonline.com

Mereka bisa begitu lucu dalam memainkan line dialognya, pun bisa membawa atmosfer sedih, marah, dan gembira di kesempatan lainnya. Menjadikan setiap scenenya begitu inamis dan atraktif tentu saja.

Dengan karakterisasi yang begitu kuat, maka latar industri Hollywood dan para pelaku di dalamnya pun bisa ditampilkan dengan detail yang mumpuni. Membuat kita mengetahui bagaimana intrik politik dan kejahatan terkadang diperlukan untuk memuluskan jalan sebuah produksi film beserta aktor/aktris yang sedang diorbitkan namanya.

sumber gambar: hollywoodreporter.com
sumber gambar: hollywoodreporter.com
Itulah sebabnya mengapa karakter-karakter pendukung seperti Dick Samuels(Joe Mantello), Ellen Kincaid(Holland Taylor), Henry Wilson(Jim Parsons), dan pasangan pemilik rumah produksi fiksi, Ace Studio, Ace Amberg(Rob Reiner) dan Avis Amberg(Patti LuPone), juga sangat mencuri perhatian. Mereka menjadi pendukung atas konflik dan segala hal berbau politik yang terjadi di rumah produksi tersebut.

Bisa dibilang Hollywood juga menjadi serial dengan ensemble cast yang mumpuni dan seimbang dalam memberikan porsi aktingnya baik untuk aktor muda maupun senior.

Mulai dari Samara Weaving yang hanya memiliki durasi kemunculan yang sebentar hingga aktris senior Patti LuPone yang menjadi sosok penting di sini, masing-masing memiliki penampilan yang memorable.

Visual dan Scoring yang Asyik Dinikmati

sumber gambar:exchange.telstra.com.au
sumber gambar:exchange.telstra.com.au

Kekuatan lain dari miniseri ini tentu saja ada pada sisi visual dan scoring yang apik menemani serial garapan Ryan Murphy, sutradara yang juga dikenal lewat serial Netflix lainnya berjudul The Politician.

Begitu juga dengan sinematografer Simon Dennis (Peaky Blinders, American Crime Story) yang mampu menangkap setiap detail era 40-an menjadi sebuah visual yang klasik namun juga stylish di satu sisi. Pun begitu dengan departemen musik yang dikoordinir oleh Julian Drucker (The Umbrella Academy, Isn't It Romantic), mampu menambah kesan elegan dan klasik melalui sentuhan musik jazz dan nuansa broadwaynya yang kental.

Namun yang pasti, mulai dari departemen kostum, make-up, departemen visual efek, departemen set dekorasi, hingga desain produksi, menjadi tim yang memang harus mendapatkan penghormatan lebih. Karena tanpa keseriusan mereka menggarap setiap detail yang nampak begitu akurat pada zamannya untuk ditampilkan pada serial ini, nampaknya Hollywood hanya akan menjadi miniseri bernuansa klasik yang biasa saja dan tak meninggalkan kesan apapun.

Historical Fiction yang Menarik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun