Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Hollywood", tentang Ambisi dan Impian dalam Penulisan Ulang Sejarah yang Memikat

27 Mei 2020   15:37 Diperbarui: 27 Mei 2020   15:28 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Henry Wilson yang berbahaya. sumber gambar: comingsoon.net

Segar dan menghibur mungkin menjadi dua kata yang paling pas untuk penulis sematkan pada miniseri Netflix ini. 7 episodenya sudah cukup untuk memberikan kita sajian hiburan yang solid, visual yang menarik, dan para aktor yang bermain peran dengan cukup apik.

Memiliki latar waktu era 40-an, Hollywood lantas memberikan kita gambaran mengenai awal kebangkitan industri film Amerika Serikat pasca berakhirnya perang dunia kedua. Di mana industri film menjadi semacam primadona baru yang menawarkan peluang untuk menghasilkan ladang uang baru khususnya bagi para veteran perang.

Cerita utamanya sejatinya begitu sederhana, yaitu mengenai sekelompok anak muda yang berusaha untuk menaklukkan Hollywood meskipun hal tersebut harus dilakukan dengan berbagai cara. Ya, di mana hal tersebut terkadang harus mereka lalui dengan cara merendahkan harga diri mereka sendiri.

Mereka adalah Jack Castello(David Corenswet), seorang veteran perang yang berambisi menjadi aktor. Raymond Ainsley(Darren Criss), seorang sutradara muda debutan yang memiliki impian untuk membuat film dengan pesan keberagaman. Camille Washington(Laura Harrier), seorang aktris kulit hitam yang selalu memerankan sosok pelayan dan bermimpi untuk menjadi seorang aktris utama. Serta Archie Coleman(Jeremy Pope), seorang gay dan berkulit hitam yang cukup berbakat dalam penulisan naskah.

Keempatnya lantas juga bertemu dengan aktor berbakat lainnya yang kelak akan berada di satu produksi film berjudul "Meg", adaptasi dari cerita nyata menyedihkan mengenai seorang aktris yang kecewa dan memilih bunuh diri di papan huruf "H" Hollywood yang terkenal itu. Mereka adalah Rock Hudson(Jake Picking), Claire Wood(Samara Weaving), dan Anna May Wong(Michelle Krusiec).

Mereka memiliki ambisi yang sama. Mereka juga memiliki problem yang sama dengan bagaimana Hollywood memandang ras minoritas pada tahun tersebut. Bagaimana American Pride begitu mempengaruhi pola pikir dan cara kerja para pelaku industri di belakang layar.

Namun mereka juga memiliki impian yang sama bagi Hollywood. Mereka harus bisa mengubah Hollywood di masa keemasannya dari yang begitu rasis dan terlalu kulit putih menjadi sebuah industri hiburan yang mampu merangkul semua kalangan.

Karakter yang Kuat dan Relevan

sumber gambar:hollywoodreporter.com
sumber gambar:hollywoodreporter.com
Yang paling menarik adalah bagaimana masing-masing karakter memiliki character arc yang kuat dan didesain berimbang dalam hal kepribadiannya. Tak ada yang 100% baik, pun tak ada yang 100% buruk. 

Kita diizinkan untuk melihat perkembangan, motivasi, dan ambisi para karakternya hingga mengeluarkan 'jati diri' mereka yang sebenarnya seiring dengan berkembangnya cerita di tiap episodenya.

Sehingga masing-masing karakter terasa sangat spesial dan relevan di satu sisi. Membuat kita percaya bahwa mereka tak hanya sekadar karakter dalam layar kaca, namun juga gambaran manusia sebenarnya dalam kehidupan nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun