Semangat, ambisi, dan keengganannya untuk menyerah, kelak bisa menjadi inspirasi bagi setiap orang di mana hal tersebut tertangkap dengan apik melalui cerita pada film ini.
Tak Ada Ruang Bagi Keterbatasan
Â
Bisa dibilang The Music of Silence menawarkan kesederhanaan suatu cerita layaknya cerita sejarah masa lalu atau cerita populer yang sering kita dengar dari orang tua kita. Sederhana, langsung pada tujuan, apa adanya, dan pastinya mudah dimengerti.
Karena tujuan besar dari film ini memang berada pada pesan yang dibawanya melalui karakter Amos Bardi itu sendiri. Bagaimana kehadirannya menjadi interpretasi atas perlawanan terhadap keterbatasan diri. Amos Bardi membuat keterbatasan bahkan yang tersulit sekalipun, nampak tak memiliki lagi ruang di kehidupannya.
Dengan keterbatasan penglihatannya, Amos Bardi nyatanya bisa menempuh jalan kesuksesan yang bahkan orang dengan kesempurnaan fisik sekalipun belum tentu bisa melalui jalan yang sama. Ambisi dan keyakinan Amos mampu membuat setiap orang fokus pada talentanya bukan keterbatasannya.
Bahkan Amos juga mengajarkan kita tentang arti sebuah proses dan kesabaran dalam menghadapi dunia yang keras ini. Karena dengan talenta yang sebegitu luar biasanya sekalipun, bukanlah menjadi jaminan untuk bisa langsung mengecap kesuksesan. Jalan pintas bukanlah jawaban.
Proses lah yang kelak menempa mental dan cara pandang seseorang terhadap kehidupan. Apakah mau menyerah di tengah jalan atau tetap maju melampaui segala batasan yang menghadangnya.