Seusai patennya habis dan tidak diperpanjang, banyak orang yang akhirnya mengadopsi bisnis ini yang pada akhirnya semakin berkembang di seluruh wilayah Amerika. Hingga yang terbesar bisa ditemukan di kota New York kala itu, di mana bioskop tersebut bisa menampung 2.500 mobil di atas lahan seluas 11 hektar.
Seiring dengan meledaknya industri film Hollywood, Drive-In Theater pun ikut kena cipratannya. Di mana bisnis ini terus bergerak secara masif dan luar biasa, setidaknya hingga akhir tahun 70-an. Itulah sebabnya, di banyak film Hollywood klasik ataupun film Hollywood baru yang mengambil latar tahun 40 hingga 70-an, Drive-In Theater nampak menjadi ikon pop culture yang pasti dimunculkan.
Meskipun bisnis ini mulai meredup di awal 80-an seiring dengan munculnya krisis energi di Amerika Serikat, teater kendara sejatinya masih eksis di beberapa tempat khususnya di area pedesaan yang masih memiliki lahan luas. Ya, mungkin mirip-mirip dengan layar tancap di Indonesia yang ada untuk memberikan hiburan murah bagi rakyat.
Drive-in Theater kini menjadi semacam hiburan segmented yang peminatnya tak sebanyak dulu. Namun tetap dicari karena keunikannya.
Kemunculannya di Indonesia
Pembangunan teater kendara juga seiring dengan pembangunan Ancol sebagai pusat rekreasi, industri, bahkan daerah perumahan baru bagi warga Jakarta kala itu. Seperti dicatat oleh Historia.id yang bersumber dari tulisan Kompas, 2 Mei 1970, dengan luas tanah 5 hektar dan mampu menampung hingga 800 mobil, teater kendara di Ancol tersebut langsung menjelma sebagai drive-in theater terbesar di Asia Tenggara.
Konon teater kendara langsung menjadi hype seiring dengan munculnya banyak kalangan berpunya baru yang sudah mulai bisa membeli mobil pasca perbaikan ekonomi di era orde baru. Ya, teater kendara menjadi semacam hiburan baru khusus kalangan atas, di mana kala itu tiket yang dijual cukup mahal dan untuk menontonnya tentu saja harus memiliki mobil.
Meskipun hingga menjelang akhir operasionalnya, teater kendara sering juga disebut sebagai arena 'mobil goyang'. Tempat di mana pasangan muda-mudi mengekspresikan bentuk cintanya secara fisik, sambil menyaksikan layar yang menampilkan deretan film klasik tersebut.
Kebangkitan Kembali