Padahal Nintendo Switch sebelumnya tidak diprediksi akan melejit penjualannya karena saat ini fokus pembelian masyarakat diprediksi hanya di seputar bahan pokok dan obat-obatan.
Adalah berita yang dilansir Forbes tanggal 27 Maret silam berjudul "The Nintendo Switch Is Sold Out Everywhere Thanks To The Coronavirus", lantas menjadi berita pertama yang penulis baca mengenai fenomena unik si Nintendo Switch ini.Â
Hingga hari ini pun berita tentang habisnya stok Nintendo Switch di manapun masih menghiasi laman berita online mancanegara.
Stok Tipis, Permintaan Banyak
Maka tak heran jika pun saat ini ada toko yang menjual maka harga yang ditawarkan akan menjadi 2x lipat bahkan lebih dari harga normalnya. Pun begitu dengan harga-harga cartridge gimnya yang beberapa mengalami kenaikan.
Di Indonesia pun kenaikan harga Switch juga terjadi. Coba saja buka aplikasi toko online dan lakukan pencarian Nintendo Switch, pasti harga yang ditawarkan begitu mengagetkan. Untuk Switch edisi reguler saat ini dihargai 7 juta-an di mana sebelumnya hanya ada di rentang harga 4 sampai 5 juta-an.
Mengabaikan dahulu faktor supply yang tersendat, lantas mengapa sih hanya Nintendo Switch yang begitu dicari oleh banyak orang selama masa karantina ini, sementara Playstation dan Xbox tidak seramai Switch? So, penulis akan coba berikan beberapa poin penyebabnya.
1. Faktor Playable untuk Seluruh Anggota Keluarga