Sejak awal tahun rasanya tak pernah satu hari kita lewati tanpa pemberitaan tentang Corona (Covid-19), virus baru yang dengan cepatnya menjadi ancaman dunia. Muncul pertama kali di daratan Tiongkok pada Desember 2019, virus tersebut kini sudah tersebar dengan cepatnya ke seluruh dunia, bahkan memakan korban jiwa dengan jumlah yang cukup besar.
Imbas besar pada dunia bisnis tentu saja terjadi pasca merebaknya virus ini di seluruh dunia. Pembatasan ekspor-impor, travel ban di beberapa negara, hingga proses produksi bahan baku yang terhambat, tentu menjadi sedikit contoh betapa kuatnya efek penyebaran virus ini.
Dunia hiburan pun tak luput dari serangan fatal covid-19 ini. Berbagai pembatalan konser musik dunia hingga liga top sepak bola semisal Serie-A dan Bundesliga yang harus dimainkan tanpa penonton, bahkan didesak untuk dihentikan, menjadi contoh bagaimana virus ini juga sukses menggerogoti industri hiburan sedikit demi sedikit.
Apalagi industri perfilman merupakan industri yang dinamis, yang memanfaatkan banyak kru serta perpindahan tempat guna mendukung proses syutingnya. Sehingga wabah ini tentu saja berdampak besar pada sisi bisnis secara keseluruhan dari mulai hulu ke hilir.
Lantas seberapa besar dampak wabah Covid-19 bagi industri perfilman dunia? Dan bagaimana wabah ini bagi industri film nasional kita?
Dampak Besar pada Tiongkok
Tiongkok tentu saja menjadi negara yang mendapatkan hantaman paling besar pada industri perfilmannya, menyusul kasus Covid-19 yang semakin menggila ini.
Selain banyak ditutupnya jaringan bioskop di sana, para distributor film pun langsung mengambil langkah cepat dengan secara sukarela membatalkan atau menunda perilisan film dengan kategori major release.
Momen tahun baru Imlek yang seharusnya menjadi momen tuaian besar bagi para pelaku industri perfilman di Tiongkok justru harus dilewati dengan keadaan yang sulit tahun ini. Bahkan kesulitan Tiongkok juga memiliki efek langsung bagi industri perfilman dunia khususnya Hollywood.