Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Parasite", Sang Juara yang Berhasil Memenangkan Hati Banyak Orang

10 Februari 2020   13:38 Diperbarui: 10 Februari 2020   16:19 1581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Usai sudah perhelatan Oscar 2020 yang ditayangkan sejak pagi ini, tanggal 10 Februari 2020 atau tanggal 9 Februari waktu setempat.

Berbagai prediksi juaranya pun sejatinya sudah lebih dulu berseliweran di berbagai blog, portal berita online, hingga cuitan dari para pemerhati dan pelaku industri perfilman baik lokal maupun internasional sejak beberapa hari, minggu, bahkan bulan yang lalu.

Beberapa prediksi tersebut kemudian mendapatkan hasil yang tak jauh berbeda pada ajang Academy Awards 2020 yang dihelat hari ini. 

Pun beberapa "kisi-kisi" juaranya juga sudah ditunjukkan lewat ajang penghargaan film bergengsi lainnya seperti pada Golden Globes, BAFTA Awards, dan Screen Actor Guild Awards, di mana biasanya para pemenang dari masing-masing kategori tersebut kemudian semakin mantap ditahbiskan pada ajang super bergengsi yaitu Academy Awards.

Laura Dern | sumber: Variety.com
Laura Dern | sumber: Variety.com
Laura Dern yang memenangkan kategori Best Supporting Actress lewat perannya di Marriage Story, Joaquin Phoenix yang memenangkan Best Actor lewat Joker, atau Best Cinematography yang dipegang oleh Roger Deakins lewat 1917, sejatinya memang sudah banyak diprediksi banyak orang dan akhirnya benar-benar diwujudkan di hari ini.

Namun selayaknya berbagai edisi Academy Awards sebelumnya, rasanya tak afdol jika tidak meninggalkan sedikit kekecewaan yang pada tahun ini jatuh pada Toy Story 4 di kategori Best Animated Feature.

Film animasi tersebut memang tidak buruk, bahkan terdepan dalam hal pengaplikasian teknologi animasi terbaru yang dikembangkan oleh Pixar. 

Hanya saja bagi penulis pribadi, Toy Story 4 nampak bukan yang terbaik dan orisinil dari segi cerita dibandingkan kandidat lain semisal Klaus dan Missing Link.

Di mana hal tersebut nyatanya juga diaminkan oleh banyak orang yang buktinya sendiri bisa dilihat pada kolom reply cuitan twitter @AcademyAwards terkait Best Animated Feature tersebut.

Potongan film Parasite | Sumber: CJ Entertaiment via indiewire.com
Potongan film Parasite | Sumber: CJ Entertaiment via indiewire.com
Namun bukan itu yang menjadi poin utama tulisan ini, melainkan Parasite. Film asal Korea Selatan yang sejak awal peluncurannya tak pernah mendapatkan respon negatif ini memang sangat mencuri perhatian para penikmat film di seluruh dunia. 

Terlebih ketika pada akhirnya film tersebut masuk ke dalam 6 nominasi termasuk kategori Best Picture di ajang Academy Awards, yang sontak menimbulkan asa akan film Asia dan film berbahasa asing pertama yang memenangkan kategori puncak tersebut.

Roma di tahun lalu sejatinya berpotensi mendapatkan piala tersebut, namun langkahnya harus dihentikan oleh Green Book dan harus puas 'hanya' mendapatkan piala untuk kategori Best Foreign Films. 

Di mana kemudian Roma harus puas bersanding dengan foreign film lain yang sudah lebih dulu harus puas mendapatkan titel nominee Best Picture tanpa kemenangan semisal Crouching Tiger Hidden Dragon, Letters From Iwo Jima dan Babel.

Alfonso Cuaron saat menerima piala Oscar untuk Roma di tahun lalu | sumber: Oscar.go.com
Alfonso Cuaron saat menerima piala Oscar untuk Roma di tahun lalu | sumber: Oscar.go.com
Kembali ke Parasite, film tersebut sejatinya memang menjadi harapan banyak orang untuk memenangi kategori Best Picture tahun ini. 

Selain temanya yang jujur dan kuat dalam menggambarkan realita kehidupan sosial saat ini, Parasite juga dianggap paket lengkap sebuah film yang memberikan cinematic experience yang tak hanya bisa dinikmati oleh para pecinta arthouse, namun juga para penonton kasual.

Sinematografi oke, akting oke, cerita original apalagi. Terlalu sulit rasanya melihat kekurangan film ini. Meskipun kandidat Best Picture lainnya pun harus diakui sama kuat dan nampak layak diberikan poin sempurna.

Itulah sebabnya, banyak selebriti juga pelaku industri perfilman Hollywood yang juga mengakui kualitas Parasite. Dengan yang terbaru adalah cuitan Ryan Reynolds yang nampak kagum dengan Parasite dan mengajak followernya untuk segera menyaksikan film tersebut selagi ada.

Parasite di SAG Awards | Sumber: mauxheartdesigns.com
Parasite di SAG Awards | Sumber: mauxheartdesigns.com
Penulis pun sejatinya menjagokan Parasite sebagai peraih Best Picture pada awalnya. Namun penulis juga masih sedikit realistis dengan kenyataan yang biasanya terjadi di Oscar, bahwasanya foreign films sulit untuk meraih Best Picture. 

Maka dengan berbagai pertimbangan yang ada, 1917 lantas penulis prediksi menjadi kandidat kuat, terlebih pasca kemenangan besarnya di ajang Golden Globes, SAG Awards dan BAFTA Awards.

Namun hari ini sejarah besar tercipta.

Awalnya sudah ada tiga dari enam nominasi yang diraih oleh Parasite, berhasil dimenangkannya. Yaitu Best Original Screenplay, Best Director, dan Best International Feature Films.

Pada awalnya Sam Mendes banyak diprediksi akan meraih kategori Best Director, sehingga peluang mendapatkan Oscar bisa lebih condong ke 1917. 

Namun ketika Best Director diumumkan dan menyebut nama Bong Joon Ho, maka penulis pun langsung meyakini bahwa Parasite akan keluar sebagai pemenang.

Sumber: Oscar.go.com
Sumber: Oscar.go.com
Apalagi sebelumnya kategori Best Original Screenplay sudah digenggam. Sehingga sulit bagi film lain untuk tiba-tiba muncul dan mendapatkan kategori Best Picture. 

Parasite nampak sudah menjejakkan satu kaki di podium kemenangannya yang juga menjadi kemenangan impian bagi Bong Joon Ho, bahkan seluruh rakyat Korea Selatan dan para penikmat film seantero Asia tentu saja.

Dan ketika Best Picture diumumkan dengan Parasite sebagai pemenangnya, sontak menjadi sebuah kebahagiaan bagi seluruh penikmat film sekaligus sejarah baru yang terukir di ajang Oscar. 

Pasalnya, selama 90 tahun ajang ini dihelat, belum ada satupun film berbahasa asing yang memenangkan kategori puncak tersebut.

Lebih spesial lagi karena Parasite kemudian berhasil merepresentasikan Asia di kancah perfilman dunia dan menunjukkan bahwa kebangkitan industri perfilman Korea Selatan bukanlah sekadar "kaleng-kaleng". 

Seakan ada pesan kuat yang berhasil disampaikan bahwasanya kebudayaan Korea tak sekadar K-pop semata.

Sumber: nytimes.com
Sumber: nytimes.com
Namun yang pasti, kemenangan Parasite adalah kemenangan yang sepatutnya dirayakan oleh banyak orang. Karena Parasite tak sekadar film yang muncul untuk sekadar dinikmati. 

Lebih dari itu, Parasite memang menyajikan sebuah cerita dan kondisi sosial yang real, sehingga apa yang disampaikannya pun dengan segera mampu masuk dan terasa hingga ke dalam hati.

Parasite jelas telah mencuri hati banyak orang yang menontonnya. Membuatnya kokoh sebagai film yang hadir bukan hanya untuk menghibur, namun juga menyajikan kejujuran bercerita serta kemewahan visual dalam tampilan sesederhana mungkin.

Parasite mempersilakan kita untuk menertawakan realita sosial yang terjadi pada dua sisi, antara si kaya dan si miskin. 

Parasite juga mempersilakan kita untuk menikmati sebuah film kombinasi arthouse dan komersil yang mampu menjangkau seluruh kalangan, sehingga tidak perlu susah payah untuk mencerna tema besarnya apalagi untuk sekadar menikmatinya sebagai film drama/thriller/comedy yang utuh.

Parasite juga menunjukkan kepada dunia bahwa memang sudah seharusnya Academy Awards menjadi rumah bagi semua film yang diproduksi di seluruh dunia. Tidak lagi hanya sekadar ajang yang fokus pada industri perfilman Hollywood saja.

Karena biar bagaimanapun, industri film dunia telah berkembang secara masif, dan negara-negara yang sebelumnya selalu menjadi underdog seperti Indonesia, bukan tidak mungkin akan berprestasi di masa depan. 

Dan semua impian yang awalnya terasa jauh tersebut lantas menjadi dekat dan nyata pasca Parasite mampu meraihnya.

Sumber: nytimes.com
Sumber: nytimes.com
Bagi Indonesia sendiri, kemenangan Parasite sudah selayaknya menginspirasi banyak sineas dan rumah produksi untuk berlomba-lomba menciptakan film terbaik. 

Seperti halnya Korea Selatan yang butuh waktu lama untuk membenahi industri perfilmannya hingga mencapai titik tertingginya hari ini, Indonesia pun harus mempersiapkan dengan baik segala proses pembenahan industri perfilman nasional kita, agar kelak bisa lebih berprestasi lagi di kancah dunia.

Di mana berbagai prestasi tersebut tidak bisa diwujudkan secara instan, melainkan harus konsisten dan sepenuh hati dalam membangun industri perfilman bersama-sama.

Namun satu hal yang ingin penulis sampaikan yang tentunya tidak bermaksud mendiskreditkan kualitas film nasional, kemenangan Parasite seakan menjadi pesan kuat untuk Indonesia bahwa agar bisa lolos dalam seleksi Best Foreign Feature Film, sudah semestinya tak melulu mengirimkan film-film bergenre arthouse. 

Karena biar bagaimapun, yang terpenting dari sebuah film adalah tema besar yang dibawa dan peka terhadap isu sosial, sembari mengemasnya dengan cara yang ringan dan bisa dinikmati oleh semua orang bukan hanya oleh segelintir kalangan.

Potongan film Parasite | Sumber: CJ Entertaiment via cnet.com
Potongan film Parasite | Sumber: CJ Entertaiment via cnet.com
Karena para juri yang memilih nominasi pun sejatinya butuh film yang mudah menarik perhatian mereka dan meninggalkan after taste yang panjang untuk diingat dan meresap ke dalam hati, bukan hanya sekadar film yang bermain-main dengan visual tingkat tinggi, makna filosofis tersirat yang dalam dan susah dimengerti, serta berbagai art feature lainnya. 

Hal itu memang penting pada sebuah film, hanya saja nampaknya memang tak selalu penting dalam hal penjurian Oscar yang melibatkan banyak voter dari berbagai latar belakang dan selera film.

Sekali lagi penulis ucapkan selamat kepada Parasite dan seluruh tim yang memproses film tersebut hingga berhasil diwujudkan ke tengah-tengah moviegoers di seluruh dunia.

Meninggalkan pengalaman menonton yang pastinya tak terlupakan hingga membuat kita sebagai penonton tetap percaya bahwa kekuatan bercerita yang sesungguhnya dari sinema akan selalu ada, dan tak akan tergantikan dengan revolusi visual yang terkomputerisasi semata.

Kemenangan Parasite adalah kemenangan bagi banyak orang. Kemenangan bagi seluruh pecinta film di seluruh dunia.

Salam Kompasiana.

Bong Joon Ho |sumber: latimes.com
Bong Joon Ho |sumber: latimes.com
*Dan berikut adalah rekapan lengkap para peraih Oscar 2020, jika di antara pembaca ada yang belum mengikuti update-nya.

Best picture
Ford v Ferrari
The Irishman
Jojo Rabbit
Joker
Little Women
Marriage Story
1917
Once Upon a Time in Hollywood
Parasite (WINNER)

Best actress
Cynthia Erivo, Harriet
Scarlett Johansson, Marriage Story
Saoirse Ronan, Little Women
Charlize Theron, Bombshell
Rene Zellweger, Judy (WINNER)

Best actor
Antonio Banderas, Pain and Glory
Leonardo DiCaprio, Once Upon a Time in Hollywood
Adam Driver, Marriage Story
Joaquin Phoenix, Joker (WINNER)
Jonathan Pryce, The Two Popes

Best supporting actress
Kathy Bates, Richard Jewell
Laura Dern, Marriage Story (WINNER)
Scarlett Johansson, Jojo Rabbit
Florence Pugh, Little Women
Margot Robbie, Bombshell

Best supporting actor
Tom Hanks, A Beautiful Day in the Neighborhood
Anthony Hopkins, The Two Popes
Al Pacino, The Irishman
Joe Pesci, The Irishman
Brad Pitt, Once Upon a Time in Hollywood (WINNER)

Best director
Martin Scorsese, The Irishman
Todd Phillips, Joker
Sam Mendes, 1917
Quentin Tarantino, Once Upon a Time in Hollywood
Bong Joon-ho, Parasite (WINNER)

Best animated feature
How to Train Your Dragon: The Hidden World
I Lost My Body
Klaus
Missing Link
Toy Story 4 (WINNER)

Best animated short
Dcera (Daughter)
Hair Love (WINNER)
Kitbull
Memorable
Sister

Best adapted screenplay
The Irishman
Jojo Rabbit (WINNER)
Joker
Little Women
The Two Popes

Best original screenplay
Knives Out
Marriage Story
1917
Once Upon a Time in Hollywood
Parasite (WINNER)

Best cinematography
The Irishman
Joker
The Lighthouse
1917 (WINNER)
Once Upon a Time in Hollywood

Best documentary
American Factory (WINNER)
The Cave
The Edge of Democracy
For Sama
Honeyland

Best documentary short
In the Absence
Learning to Skateboard in a Warzone (WINNER)
Life Overtakes Me
St Louis Superman
Walk Run Cha-Cha

Best live action short
Brotherhood
Nefta Football Club
The Neighbours' Window (WINNER)
Saria
A Sister

Best international feature film
Corpus Christi
Honeyland
Les Misrables
Pain and Glory
Parasite (WINNER)

Best editing
Ford v Ferrari (WINNER)
The Irishman
Jojo Rabbit
Joker
Parasite

Best sound editing
Ford v Ferrari, (WINNER)
Joker
1917
Once Upon a Time in Hollywood
Star Wars: The Rise of Skywalker

Best sound mixing
Ad Astra
Ford v Ferrari
Joker
1917 (WINNER)
Once Upon a Time in Hollywood

Best production design
The Irishman
Jojo Rabbit
1917
Once Upon a Time in Hollywood (WINNER)
Parasite

Best original score
Joker (WINNER)
Little Women
Marriage Story
1917
Star Wars: The Rise of Skywalker

Best original song
I Can't Let You Throw Yourself Away, Toy Story 4
I'm Gonna Love Me Again, Rocketman (WINNER)
I'm Standing With You, Breakthrough
Into the Unknown, Frozen II
Stand Up, Harriet

Best makeup and hair
Bombshell (WINNER)
Joker
Judy
Maleficent: Mistress of Evil
1917

Best costume design
The Irishman
Jojo Rabbit
Joker
Little Women (WINNER)
Once Upon a Time in Hollywood

Best visual effects
Avengers Endgame
The Irishman
1917 (WINNER)
The Lion King
Star Wars: The Rise of Skywalker

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun