Tak hanya itu, film ini juga di atas ekspektasi berhasil menampilkan adegan fighting yang cukup banyak dengan latar yang digunakan sebagai battle stage juga cukup menarik dan beragam.
Mulai dari pertarungan di gang kotor, di jalanan menggunakan sepatu roda Harley Quinn, hingga pertarungan di arena sirkus/arena bermain yang penuh warna, jelas menjadikan adegan pertarungan di film ini nampak fun, seru, sekaligus mengingatkan kita pada gaya pertarungan video game yang meningkat secara bertahap sebelum bertemu dengan boss utama.
Harley Quinn memang tidak mengatur taktik ataupun memiliki visi cemerlang selain rencana dasar yang dibuat mengalir begitu saja. Namun kehadirannya memang sangat penting bagi keberhasilan misi yang dijalankan oleh all woman squad tersebut.
Pujian juga patut disematkan kepada Ewan McGregor yang tampil meyakinkan sebagai seorang mafia licik dan sadis. Meskipun peran jahat dan kengeriannya masih bisa ditingkatkan lagi, namun porsinya di film ini pun sudah cukup untuk menjadi penjahat utama sekaligus simbolisme atas toxic masculinity yang kerap memanfaatkan wanita sebagai komoditas bisnisnya serta menyalahgunakan wewenangnya untuk keuntungannya semata.
Percayalah, menyaksikan perjalanan dan petualangan para wanita sangar dan sedikit gila tersebut terasa sangat menyenangkan dan mengasyikkan.
Emansipasi Harley Quinn yang Mengagumkan
Pada dasarnya ini bukan hanya tentang origin story dari Birds of Prey. Bukan juga tentang Harley Quinn semata.Â