The heart can take the pounding.
My mind can handle the grind.
But my body know it's time to say goodbye.
-Kobe Bryant, Dear Basketball-
Berita duka cita menyelimuti dunia olahraga pagi ini kala kabar mengejutkan datang dari legenda NBA yang menjadi kecintaan semua orang, Kobe Bryant.Â
Seorang atlet basket yang loyal terhadap klub yang dibelanya sejak tahun 1996 hingga 2016, LA.Lakers, harus berpulang menemui penciptanya hari ini, atau pada 26 Januari pukul 09.06 pagi mengacu pada zona waktu pasifik.
Helikopter pribadi yang ditumpanginya bersama sang anak, Gianna (13), jatuh di wilayah Calabasas, California, dalam sebuah perjalanan menuju pertandingan bola basket. Ledakan hebat yang tercipta lantas membuat seluruh penumpang tak ada yang selamat di dalam helikopter nahas tersebut.
Meninggalkan warisan berupa pelajaran hidup yang lebih dari sekadar piala atau piagam penghargaan yang diterimanya. Bryant menjadi legenda yang tak hanya berintegritas, namun juga humble sekaligus bermental baja dalam urusan karir profesionalnya.
Kita mungkin sudah tahu bahwa Kobe Bryant adalah seorang yang memiliki integritas tinggi dalam melakukan pekerjaannya, juga tak setengah-setengah dalam menghidupi setiap mimpi masa kecilnya. Raihan MVP, juara NBA, hingga membantu negaranya meraih medali olimpiade menjadi sedikit bukti betapa dirinya benar-benar seseorang yang spesial di dunia olahraga.
Kobe membuat setiap anak-anak dan remaja generasi 90-an ingin bermain basket mengikuti jejaknya, dan dirinya tetap menjadi inspirasi bagi banyak atlet baru yang muncul hingga masa pensiunnya tiba sebagai pebasket profesional.
Berasal dari tulisan yang ditulisnya khusus untuk perpisahannya dengan karir pebasket yang selama ini digelutinya, Dear Basketball kemudian memberikan kita sebuah film pendek animasi dengan sudut pandang personal yang tak hanya bertutur dengan indah nan puitis, namun juga memiliki rasa hangat yang masuk ke dalam hati.