Di sini pun Robert Downey Jr. sejatinya kembali menjadi seorang pemimpin tim. Pemimpin yang berhasil merawat dan melatih para binatang kesayangannya untuk mempunyai skill di atas rata-rata dan membantu banyak orang, layaknya Avengers namun dalam wujud binatang.
Avengers ala Dolittle yang kemudian diisi suaranya oleh deretan superstar Hollywood semisal Rami Malek sebagai Chee-Chee, gorilla yang mempunyai masalah kepercayaan diri dan ketakutan berlebih.
Kemudian duet Yoshi (John Cena) dan Plimpton (Kumail Nanjiani) sebagai beruang kutub dan burung unta yang memiliki love hate relationship yang lucu. Serta Dab-Dab (Octavia Spencer) dan Poly(Emma Thompson) sebagai bebek dan burung kakatua yang menjadi asisten Dolittle paling loyal dan paling cerewet.
Dilengkapi oleh kehadiran Barry(Ralph Fiennes) sebagai harimau antagonis yang menyeramkan namun memiliki masalah hubungan dengan sang ibu yang sangat melankolis.
Melihat sedikit sinopsis, tema besar, dan deretan pemerannya, benar bahwa sejatinya Dolittle adalah sebuah film petualangan yang family friendly. Hadirnya para pengisi suara dari para aktor kelas A di dalamnya tentu sedikit mengingatkan kita akan apa yang dilakukan oleh film keluarga sebelumnya semisal The Jungle Book(2016) dan The Lion King(2019).
Lupakan Dr.Dolittle versi Edhie Murphy yang membawa interpretasi baru sang dokter dalam sebuah film komedi yang jenaka namun nyaris tanpa makna. Di sini, Dolittle kemudian di reboot untuk menjadi film yang membawa semangat literatur klasiknya yang ditulis oleh Hugh Lofting di tahun 1920.
Dolittle lantas membawa berbagai elemen yang dibutuhkan dari sebuah film petualangan ramah anak ke dalam sebuah penceritaan ringan, seru, lucu dan sarat makna, layaknya kita membaca lembar demi lembar buku klasik petualangan anak.
Sembari menambahkan unsur fairytale di dalamnya yang lantas membuat film ini tampak magis dan sarat imajinasi.
Unsur CGI jelas menjadi poin utama film ini karena 80%-an porsi film ini mengandalkan CGI untuk menghidupkan tampilan para binatang yang berbicara serta berbagai latar tempat mulai dari lautan lepas, pulau monteverde yang eksotis, hingga visualisasi pulau tersembunyi yang menjadi tujuan utama sang dokter.Â