Seven sang penembak jitu (Corey Hawkins) kemudian menjadi rekrutan terakhir sebelum mereka beraksi di Turgistan. Kini, nasib dunia akan ditentukan oleh keberhasilan aksi yang mereka lakukan.
Namun entah mengapa eksekusi akhir yang dilakukan Michael Bay terasa kurang 'nampol' pada beberapa bagian. Kuat di aksi, namun lemah di kedalaman cerita dan pendalaman karakternya. Ya, tipikal film Michael Bay yang memang khas ditunjukannya pada film-filmnya terdahulu seperti Bad Boys, Transformers serta Armageddon.
Ledakan bertubi-tubi, mobil hancur di sana-sini, efek slow-motion yang berlebihan untuk menampilkan efek dramatis serta desingan peluru dari adegan baku tembak, jelas menjadi cinematic experience khas Michael Bay yang kita kenal.Â
Apalagi kemudian Bay menambahkan imajinasi liarnya lewat 'perang magnet' jelang akhir film yang cukup unik, seru dan tentu saja menghibur.
Sekaligus melengkapinya dengan berbagai Bay's Visual Signature seperti mobil mewah, sinar matahari yang masuk melalui celah ruangan, tentara Amerika dan wanita sexy, namun entah mengapa kali ini minus bendera Amerika yang berkibar heuheu.
Tak bisa dipungkiri, Ryan Reynolds sebagai pemimpin tim memang paling mencuri perhatian. Ia muncul sebagai pemimpin kharismatik meskipun kebodohannya kerap membuat timnya masuk ke dalam keadaan sulit.
Jokes ala Deadpoolnya yang muncul dalam momen yang pas, tentu memberikan comedy line yang sangat menghibur berkat punchline yang juga tersaji optimal. Ryan Reynolds jelas memberikan nyawa utama dalam film ini.
Namun dari semua anggota tim, yang mendapat sorotan utama tentu saja ada pada nama Melanie Laurent dan Ben Hardy. Jika Melanie mampu menjadi sosok "badass woman" yang sekaligus berperan sebagai antitesis karakter Ryan Reynolds yang sembarangan, maka Ben Hardy cukup baik dalam mengemban tugasnya sebagai seorang parkour master yang handal.