Pujian tentu disematkan juga kepada sinematografer Steve Yedlin(Looper, The Last Jedi, San Andreas), yang mampu mentranslasikan suasana genting dan penuh misteri pada plot apik garapan Rian Johnson yang kemudian dibentuk ke dalam visualisasi yang menawan.Â
Ya, menyaksikan Knives Out layaknya membaca buku misteri Agatha Christie dalam medium gambar bergerak.
Bahkan dalam menciptakan suasana jenaka yang ditimbulkan dari kombinasi dialog dan tingkah laku para karakter di film ini, Steve juga dengan tepatnya menangkap setiap punchline komedi yang ada sehingga mampu menghasilkan frame adegan yang efektif memecah tawa seisi bioskop.
Daniel Craig dengan apiknya memerankan sosok detektif swasta yang ambisius, tenang namun terkadang juga tidak meyakinkan terkait cara kerjanya yang sedikit berbeda. Bahkan kehadirannya terkadang bisa membuat kita bertanya-tanya, benarkah dia mampu menyelesaikan kasus ini?
Bahkan meskipun film ini diisi oleh begitu banyak artis kelas A, Rian Johnson nampak mampu mengarahkan dan membagi tugas mereka secara adil, sehingga masing-masing aktor dan aktris nampak natural dalam melengkapi peran satu sama lain. Penulis bahkan tidak melihat adanya peran dari para aktor besar tersebut yang berakhir sia-sia.
Dan semua hal tersebut bisa kita dapatkan dengan cukup baik meskipun beberapa karakter hanya memiliki durasi tampil yang sangat sedikit.
Pujian juga patut disematkan kepada sang rising star, Ana de Armas, yang memberikan performa memikat dalam film ini. Dirinya mampu menunaikan tugasnya dengan apik sebagai sosok kunci yang juga berperan sebagai penggerak inti cerita.
Kehadirannya bersama Daniel Craig di film ini juga seakan menjadi pemanasan sebelum kita bisa melihat aksi keduanya yang lebih seru di tahun depan, lewat film Bond terbaru bertajuk No Time to Die.