Nuansa thriller yang dibangun dari adegan kejar-kejaran ala tikus dan kucing, cukup berhasil memberikan kita rasa yang sama layaknya kita menyaksikan dua film originalnya. Pun deretan aksi spektakuler dan bertensi tinggi juga membuatnya berhasil meneruskan tradisi aksi Terminator yang kita kenal. Sederhanya, Terminator: Dark Fate adalah sebuah fan service dengan paket lengkap yang memuaskan hasrat penonton film laga.
Sampai sini kita seakan diyakinkan bahwa ini adalah sekuel Terminator yang jauh lebih baik dari 3 seri sebelumnya. *Meskipun bagi saya pribadi, Salvation dengan Christian Bale nya berhasil menjadi Terminator paling beda sekaligus mampu menggambarkan sosok John Connor dewasa paling apik.
Tapi ya itu saja. Karena dari segi penceritaan, Terminator:Dark Fate nyaris tak memberikan kita sesuatu yang baru selain hanya mengulang formula yang sama layaknya film-film sebelumnya. Yaitu narasi distopia yang begitu kelam, di mana pada akhirnya harus ada perjalanan waktu yang dilakukan demi menyelamatkan dunia sekaligus menghancurkan mimpi buruk dari masa depan.
Bahkan jika dibandingkan dengan Terminator 2: Judgment Day, Dark Fate cenderung memiliki plot yang hampir mirip. Hanya saja jagoan utama dan target buruannya kali ini diubah menjadi wanita, tak lain demi terangkatnya topik woman empowerement yang saat ini masih jadi 'jualan' efektif para pembuat film Hollywood. Pun Skynet berganti Legion yang dari ambisi dan tujuannya sama, sehingga praktis hanya sekadar berganti nama.
Selain itu, kita juga tahu bahwa Terminator faktanya tak akan bisa lepas dari saga John & Sarah Connor. Namun di sini, peran John Connor nampak tak lagi diperlukan karena sang sutradara dan penulis -sesuai kesepakatan Cameron tentunya-Â memilih untuk mengakhiri peran karakter ini dengan cara yang cukup mengejutkan dan sedikit 'tidak hormat'.
Seolah-olah sosok John Connor memang tak lagi diperlukan karena ada sosok Dani Ramos sebagai gantinya. Yang meskipun perannya bakal begitu penting di sekuel Terminator lainnya -jika ada-, namun sosok Dani Ramos yang diperankan Natalie Reyes nyatanya belum mampu menunjukkan dirinya adalah sosok pengganti John Connor yang sepadan.
Malah Mackenzie Davis yang mencuri perhatian berkat perannya sebagai cyborg tangguh. Pun Linda Hamilton juga mampu mencuri perhatian berkat perannya sebagai Sara Connor versi tua yang tak kenal takut. Meskipun penampilannya disini tak semagis comeback Jamie Lee Curtis sebagai Laurie Strode di film Halloween(2018).
"I won't be back!" - T-800(Arnold Schwarzenegger)
Proses kreatif yang terasa kurang dan hanya sekadar mengambil formula lawas untuk kemudian disesuaikan dengan topik saat inilah yang menyebabkan seri Terminator kali ini terasa kurang spesial. Mirip dengan apa yang dilakukan Disney pada trilogi Star Wars baru yang dimulai sejak episode VII.
Bahkan beberapa quotes terkenal dari masa lalu seakan dipelesetkan demi menunjukkan bahwa ini adalah Terminator yang benar-benar baru karena tak lagi bergantung pada saga Connor bahkan wibawa seorang Schwarzenegger. Meskipun jujur, hal ini sedikit membuat dahi ini mengernyit.
Maka beruntung Terminator:Dark Fate masih terselamatkan oleh deretan aksi spektakuler nan menggelegar yang memanjakan mata. Terbantu juga dengan sinematografi Ken Seng yang mampu menangkap setiap momen close combat dahsyat dengan sangat baik dan scoring dari Junkie XL yang menggugah karena disertai juga dengan scoring original Terminator garapan Brad Fiedel yang legendaris itu.