Arini justru kini datang di tengah keluarga yang normal, yang meskipun konflik kerap terjadi namun masih tetap mempertahankan nilai-nilai kekeluargaan.
Kali ini Arini tidak hanya menunjukkan profesionalismenya kepada satu orang saja seperti halnya Richard, namun juga kepada keluarga besar Ican. Ya, keluarga yang memang sedikit kehilangan harapan dan kebahagiaan, di mana semuanya bersumber dari sang ibunda.
Jika kita sebagai penonton ikut merasakan penderitaan Richard pasca ditinggal Arini di sepertiga akhir film Love for Sale, maka kita tak akan menemukan sensasi itu pada film Love for Sale 2. Kepergian Arini bukanlah sesuatu yang mengagetkan lagi, pun bukanlah sesuatu yang nampak jahat karena Ican pun menyadarinya.
Praktis, kali ini Arini meninggalkan luka begitu dalam yang justru dirasakan oleh sang ibu, bukan Ican. Karena alih-alih mendalami cerita hubungan antara Arini dan Ican, film ini memang berfokus pada sosok ibu dan bagaimana Arini mengambil hatinya untuk seketika berperan layaknya anak perempuan bagi sang ibu. Sementara relationship dengan Ican sendiri baru dipadatkan di sepertiga akhir.
Sulit memang menyamai pencapaian yang dihasilkan film pertamanya. Namun usaha sutradara Andibachtiar Yusuf bersama penulis skenario Mohammad Irfan Ramly dalam menggodok kisah petualangan Arini menjadi sebuah cerita baru jelas patut diapresiasi.
Love For Sale 2 mampu berjalan secara mandiri meskipun tetap membutuhkan benang merah yang sudah terbentuk di film pertamanya sebagai penguat berbagai konflik dan karakter baru di film ini.
Meskipun di filmnya kali ini terdapat multiple conflict yang sebenarnya berpotensi memperkuat rasa utama film ini, namun entah mengapa, deretan konflik tambahan tersebut justru banyak yang nampak antiklimaks dan terkesan ada hanya untuk memberikan penjelasan yang sejatinya tak diperlukan.
Baik Bastian Steel, Revaldo dan Egy Fedly, semuanya mampu memberikan performa terbaiknya sesuai dengan supporting character nya masing-masing. Penampilan mereka begitu membumi dan membuat kita percaya bahwa tokoh mereka benar ada di dunia nyata. Mereka sangat baik dalam merepresentasikan suku Padang lintas generasi.