Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Trauma Korban Pemerkosaan dan Harapan Akan Keadilan dalam "Unbelievable"

20 Oktober 2019   07:12 Diperbarui: 20 Oktober 2019   16:29 821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun entah mengapa, gambaran penyelesaian kasusnya nampak jauh lebih realistis pada serial ini.

Format limited series yang memungkinkan proses penyelesaian kasus ditampilkan bertahap dan mendetail itulah yang pada akhirnya sukses menghadirkan nuansa realistisnya. 

Pencarian kebenaran dan keadilan bagi Marie Adler dan korban lainnya terasa sangat nyata.

Karena Kita Bisa Lebih Jahat dari Pelaku

Sumber: Timberman/Beverly Productions and CBS Television Studios 
Sumber: Timberman/Beverly Productions and CBS Television Studios 

Unbelievable memang cukup sukses menangkap berbagai detail seputar sisi emosional si korban, pelaku, bahkan polisi yang mengusut kasusnya. 

Namun lebih dari itu, Unbelievable memberikan kita gambaran yang nyata sekaligus pahit tentang bagaimana kondisi lingkungan sosial memiliki peran besar terkait sukses tidaknya seorang korban untuk melangkah keluar dari ruang gelap bernama trauma.

Kita bahkan bisa lebih jahat dari apa yang dilakukan pelaku pada para korbannya. Pelaku mungkin hanya melakukan tindakan bejatnya sekali, kemudian menghilang, bahkan melupakan korbannya dan lantas ditangkap kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Tapi kita yang ada di tengah-tengah mereka, yang seharusnya bisa menjadi pendengar dan pundak yang baik untuk bersandar, justru bisa jauh lebih abai. 

Seperti apa yang ditampilkan oleh sosok teman-teman Marie Adler, mantan pengasuhnya dan kepolisian Washington yang menindak kasusnya pertama kali. Mereka abai.

Sumber: Timberman/Beverly Productions and CBS Television Studios 
Sumber: Timberman/Beverly Productions and CBS Television Studios 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun