Ada kontak batin antara Maya dan desanya. Bahkan ada faktor yang lebih emosional dan personal, alih-alih pergi untuk sekadar memenuhi rasa penasaran.
Setiap shoot nya sangat detail pun cukup efektif dalam menghadirkan rentetan kengerian dan perasaan tidak nyaman tanpa harus bergantung kepada jumpscare.
Apalagi kemudian tiap shoot nya berpadu apik dengan scoring garapan Aghi Narottama dan Bembi Gusti. Seakan semakin menghidupkan rentetan teror dengan dinamika yang mengasyikkan. Entah berapa kali saya menurunkan posisi saya di kursi penonton, berkat suasana tidak nyaman tersebut.
Membawa semangat horor klasik, pemilihan judul Perempuan Tanah Jahanam juga semakin meyakinkan bahwa ini adalah sebuah penghormatan yang ditujukan bagi penggunan judul khas film cult horor Indonesia yang kerap muncul di era 70 hinggar 80-an semisal Dikejar Dosa dan Lukisan yang Berdarah.
Pun unsur ultra violence, usaha pemerkosaan dan tumbal yang dibawa di film ini juga seakan mengingatkan kita akan unsur yang sama yang kita kenal lewat film-film klasik tersebut.Â
Bahkan kita pun sejatinya sudah sering diberikan tontonan seputar desa terpencil nan berbahaya semisal dalam film The Village, Apostle, bahkan yang terbaru adalah Midsommar yang banyak dibicarakan para penikmat film. Lantas, apa yang membedakan Perempuan Tanah Jahanam ini?.
Detail dan eksplorasi budaya lokal jelas menjadi jawabannya. Entah dalam penampilan unsur kebudayaan, cara pengambilan gambar, tokoh-tokoh pendukung atau ragam clue yang tersebar hingga menjadi satu jawaban yang utuh, menjadi sebab mengapa waktu 10 tahun untuk menggarap film ini nampak masuk akal.Â
Perempuan Tanah Jahanam berhasil menyentuh milestone baru dalam ranah horor nasional terkait ragam detail yang dibawanya tersebut. Jelas, tak mudah membuat film sesolid ini.
Jika Pengabdi Setan memunculkan tren baru di ranah supernatural horor terkait penggunaan tema vintage baik pada latar tempat, musik maupun plot, maka Perempuan Tanah Jahanam niscaya akan membawa tren baru di ranah psychological horror di masa depan. Tinggal kita lihat saja beberapa tahun ke depan, referensi apa dari Tanah Jahanam yang akan dibawa oleh film horor lokal lainnya.